Tampilkan postingan dengan label Bisnis News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis News. Tampilkan semua postingan

Kisruh Facebook Picu Kongres AS Turun Tangan

Read Net 88 - Kisruh penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Facebook Inc terus berlanjut. Setelah Facebook dan perusahaan sekuritas dituntut oleh para investor, kini The US House and Senate, semacam DPR dan senat Amerika Serikat mulai ikut campur.

Parlemen AS yang menangani masalah finansial berencana mengkaji kisruh yang terjadi seputar IPO perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia tersebut.

Juru Bicara Komite Senat Bagian Keuangan, Sean Oblack menuturkan, peninjauan ulang akan difokuskan pada isu-isu yang berkembang di media masa. Untuk menggali informasi, senat bakal mendengar paparan dari Facebook, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sementara itu, Juru Bicara DPR AS Bidang Pelayanan Keuangan, Marisol Garibay mengatakan bahwa para anggota legislatif juga akan memperoleh pengarahan seputar isu yang berkembang serta menggali informas dan fakta-fakta.

"Untuk sementara, tidak akan ada sesi yang khusus mendengarkan IPO Facebook. Komite baru melakukan dengar pendapat dalam beberapa pekan mendatang, ketika topik ini sepertinya akan terus mengemuka," kata Garibay dalam pernyataan tertulisnya seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis 24 Mei 2012.

Keterlibatan parlemen AS membahas kisruh IPO Facebook muncul setelah laman berita Reuters memberitakan informasi adanya pemangkasan target pendapatan Facebook oleh salah seorang analis dari perusahaan penjamin emisi, Morgan Stanley.

Pemangkasan target tersebut, dilakukan beberapa hari menjelang perdagangan perdana saham Facebook. Saat ini belum diperoleh kepastian, apakah informasi pemangkasan target itu hanya disampaikan pada segelintir investor atau tidak.

Di tempat terpisah, Anggota Senat Bidang Perbankan, Sherrod Brownn berharap otoritas bursa saham AS (SEC) bisa membuktikan tudingan adanya pelanggaran hukum yang dilakukan perusahaan penjamin emisi dalam proses IPO Facebok.

"Pasar modal idealnya merupakan tempat yang penuh transparansi dan akuntabilitas. Tidak ada satu pun pihak yang tak tunduk pada aturan, baik itu insider maupun pihak lainnya," kata Brown. (asp)

Gedung Milik Tomy Winata Tertinggi Ke - 5 di Dunia

Signature Tower akan menjadi gedung tertinggi ke-5 dunia. (Dok: PT Danayasa Arthatama )

Read Net 88 - Artha Graha Network melalui anak perusahaannya, PT Danayasa Arthatama Tbk, menggandeng MGM Hospitality di Las Vegas, Amerika Serikat, akan membangun Signature Tower. Gedung dengan 111 lantai setinggi 638 meter itu akan dibangun tepat di tengah Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta.

Siaran pers Danayasa Arthatama, Rabu 23 Mei 2012, menyebutkan, dalam daftar 100 gedung tertinggi di dunia yang dikeluarkan “Council of Tall Buildings and Urban Habitat", Illinois Institute of Technology, Chicago, Amerika Serikat, pada Desember 2011, Signature Tower, Jakarta akan menjadi gedung tertinggi ke-5 di dunia.

Dalam daftar itu, The Kingdom Tower, Jeddah, berada di urutan pertama gedung tertinggi di dunia. Gedung tersebut menjulang 1 kilometer di atas permukaan tanah dengan jumlah lantai 156.

"Sedangkan Petronas Tower, Kuala Lumpur berada di urutan ke-31 dengan ketinggian 452 meter dan jumlah lantai 88," tulis rilis itu.

MGM Hospitality, sebagai pemilik, pengelola, dan operator high-end hotels dan convention centers ternama di dunia, akan mengelola serta mengoperasikan hotel-hotel dan convention center yang ada di dalam komplek Signature Tower.

Signature Tower diharapkan dapat mulai dibangun tahun ini dan selesai dalam kurun waktu 5 tahun. Nilai investasi dalam pembangunan Signature Tower ini diperkirakan mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp18,5 triliun. 

Gedung ini dirancang dan dibangun untuk mengantisipasi kebutuhan ruang serta aktivitas berusaha yang meningkat cepat selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Signature Tower dibangun untuk memperlihatkan kepada dunia, bahwa bangsa Indonesia juga mempunyai kemampuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Selain menjadi indikator kemajuan ekonomi Indonesia, Signature Tower diklaim akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Signature Tower, seperti juga objek-objek spektakuler lainnya di dunia, diharapkan menjadi objek yang menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.

Gila!!!! Anggaran Pemeliharaan Rumah Jabatan Mencapai 101 Miliar


Read Net 88 -Anggaran pemeliharaan Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR tahun 2012 naik signifikan. Untuk tahun 2012, dana dialokasikan sebesar Rp 101 miliar.

Anggaran tersebut terbagi dalam dua alokasi yakni perawatan fisik sebesar Rp 98 miliar, dan perawatan ketertiban umum sebesar Rp 3,1 miliar.

"Alokasi pemeliharaan RJA sebesar Rp 98 miliar dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) setjen DPR tahun anggaran 2012, yang berlabel 'RAHASIA'. Banyak anggaran setjen ini sebagai anggaran pemborosan," kata Kordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi,Selasa (10/4/2012).

Rumah jabatan anggota DPR ada di beberapa titik di DKI Jakarta. Antara lain di Kalibata dan Ulujami. Anggaran tahun 2012 hampir naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

"Alokasi anggaran untuk Pemeliharaan Rumah Jabatan Anggota dan Wisma Peristirahatan DPR RI untuk Tahun 2011 sebesar Rp 50.350.972.000 saja sudah meningkat tajam yakni untuk anggaran tahun 2012 sebesar Rp 98.023.096.000," jelas Uchok.

Dari anggaran Rp 98 miliar tersebut, Uchok mengatakan dipergunakan untuk 'Registrasi Kegiatan' sebesar Rp 2,9 milar. Dimana alokasi anggaran ini untuk registrasi kegiatan yang sangat mahal ini perhitungannya dinilai tidak masuk akal.

"Karena, anggaran registrasi kegiatan antara lain untuk pembayaran uang lelah pengelola adminitrasi pemeliharaan gedung, wisma griya sabha dan komplek RJA DPR. Alokasi anggaran sebesar Rp 98 miliar dipergunakan juga untuk pembayaran restribusi listrik, telepon, gas dan air Komplek RJA (Rumah Jabatan Anggota) DPR Ulujami, RJA kalibata, dan Rumah Jabatan Pimpinan sebesar Rp 3,2 miliar," kata dia.

Penganggaran sebesar ini juga dipandang tidak transparan. Karena ada poin berisi penganggaran pembangunan rumah negara sebesar Rp 85 miliar.

"Alokasi anggaran Rp 98 miliar dipergunakan untuk pembangunan rumah Negara sebesar Rp 85 miliar. Dan, pembangunan rumah negara ini tidak ada penjelasan dari DIPA Setjen. Selain alokasi anggaran pemeliharaan RJA dan wisma peristirahatan DPR sebesar Rp 98 miliar, ada lagi anggaran tambahan terpisah untuk program 'pemeliharaan ketertiban umum gedung, kantor, RJA, dan wisma DPR sebesar Rp 3,1 miliar diperuntukan pembayaran honor pada tenaga honorer pamdal sebanyak 53 orang yang belum diangkat menjadi PNS sesuai Standar," bebernya.

"Dari gambaran diatas, alokasi total anggaran untuk pemeliharaan RJA dan wisma peristirahatan DPR sebesar Rp 98 miliar ditambah Rp 3,1 miliar, menjadi Rp 101,1 miliar. Kami dari seknas FITRA meminta kepada Ketua BURT dan anggota dewan lainnya, sudah selayaknya anggaran sebesar Rp 101,1 miliar dilakukan penghematan dan relokasikan ke program-program kerakyatan," tandasnya.
 

sumber

 
READNET 88 CONTACT US | Bloggerized by ILHAM BANDERAS - ABOUT US | MORE INFO