Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan

Kisah Kapal Perang Pertama Yang di Museumkan di Swedia




img


ReadNet 88 - "Vasa" diciptakan sebagai kapal perang terbesar, termegah di dunia. 300 Tahun lalu, kapal buatan Swedia ini tenggelam di kali pertamanya berlayar. Namun, sisa megahnya kapal ini masih tersimpan di sebuah museum di Kota Stockholm.

Raja Gustavus Adolphus menghabiskan bertahun-tahun untuk merancang Vasa. Segala pikirannya tercurah pada ukuran, bobot, panjang, tinggi, hingga hal detail seperti ornamen dan motif patung di kapal itu. Sebagai Raja Swedia yang bertahta pada 1626-1628, Adolphus bertumpu pada sebuah harapan: hasil karyanya menjadi kapal perang terbesar dan termegah sepanjang masa.

Vasa pun dibuat berdasarkan perhitungan ukuran spesifik yang diberikan Adolphus. Panjangnya 69 meter dengan tinggi 52,5 meter. Tiga buah tiang menancap kuat, dengan 10 layar yang berkibar. Dek atas dan bawah mengangkut 64 meriam. Kapal ini bisa memuat 145 pelaut dan 300 tentara.

Biaya yang dikeluarkan Sang Raja tak tanggung-tanggung, 100 ribu Dalers atau 2% GNP (Gross National Product) Swedia pada masa itu. Vasa pun rampung pada 1628, dan tibalah saat pelayaran pertama pada 10 Agustus tahun itu.

Ribuan orang berkumpul di Pelabuhan Stockholm, menyaksikan kapal super indah itu berlayar untuk kali pertama. Disebut indah karena Vasa memiliki 700 patung dan ornamen kayu, mencerminkan gaya masa akhir Rennaisance sekaligus awal Baroque. Ornamen-ornamennya terinspirasi dari mitologi Yunani, kitab Injil, juga sejarah Kerajaan Romawi.

Namun, perjuangan dan harapan yang besar akan kapal ini mendadak lenyap. Vasa tenggelam hanya 400 meter dari pelabuhan. Raja Adolphus tercekat, harapannya sirna. Ribuan masyarakat Stockholm menjadi saksi kapal yang perlahan dipeluk ombak. Dalam tragedi ini, 30 orang ikut tenggelam.

Tak ada pihak yang dihukum karena ini, tentu saja, karena Sang Raja sendiri yang mengukurnya dengan teliti. Tangan kanan Raja yang berpartisipasi dalam pembangunan kapal itu pun ikut tenggelam.

Pada 1961, warga Swedia merekonstruksi Vasa. Semua potongan kapal direkatkan, dibentuk seperti kapal aslinya. Inilah yang bisa Anda lihat di Vasamuseet, atau Vasa Museum yang terletak di Kota Stockholm.

Vasamuseet adalah salah satu tujuan favorit wisatawan. Tak jarang turis menemukan kemiripan antara Vasa dengan Black Pearl, kapal legendaris yang difilmkan dalam Pirates of Carribean. Museum ini juga masuk ke dalam buku 100 Historic Sites You Must See Before You Die, yang dikutip detikTravel pada Sabtu (21/7/2012).

Mengunjungi museum ini, dijamin Anda akan terkagum-kagum melihat Vasa. Detil ornamen dan kemegahan kapalnya jadi magnet kuat bagi wisatawan.

img


img

img


img


sumber : http://www.klikunic.com/2012/07/kisah-kapal-perang-pertama-yang.html#ixzz21HUB2e3w

Kisah - Kisah Lucu Tentang Jokowi Cagub DKI




ReadNet 88 - Sebelum menjabat sebagai walikota Solo dan melenggang ke putaran kedua Pilgub DKI versi quick count, Jokowi (51) bukan siapa-siapa. Ia adalah sosok apa adanya. Berikut kisah lucu pengusaha mebel sarjana kehutanan UGM yang mungkin agak aneh dilakukan seorang pejabat.

Hormat Grak!
Pada periode pertama (2005-2010) sebagai walikota Solo, Jokowi dilantik pada hari Jumat. Sabtu-Minggu libur. Senin pertama, Jokowi jadi inspektur upacara (irup). Semua proses lancar kecuali urusan hormat-menghormat. Saat komandan memerintahkan hormat, Jokowi hormat. Jokowi terus menghormat, lupa bahwa perintah komandan upacara sangat tergantung seberapa lama irup menghormat. "Kok nggak turun-turun tangan," pikir Jokowi kala itu.

Beberapa peserta mulai tersenyum. Staf memberi kode agar Jokowi menurunkan tangan. Jokowi lantas menurunkan tangan dan komandan upacara pun meneriakkan, "Tegak Grak!" Penghormatan itu terjadi lebih dari satu menit, di luar batas kepantasan dalam upacara apapun.

Terjaring Razia
Meski mempunyai ajudan, Jokowi kadang enggan memakai protokoler. Suatu waktu ia bersepeda motor keliling kota. Di tengah jalan terlihat kerumunan orang. Saat melintas, Jokowi dihentikan polisi. Laiknya pengendara biasa, Jokowi menghentikan motornya dan mengeluarkan surat-surat kendaraan dan KTP.

Polisi itu kemudian memeriksa. Ia baru tahu kalau pengendara motor tersebut adalah Jokowi setelah mengecek surat-surat kendaraan dan KTP. Karena saking banyaknya yang harus diperiksa atau memang tampang Jokowi memang tidak seperti walikota, Pak Polisi?

Manjat Pagar
Acara Pemkot kadang sampai malam. Pernah saat Jokowi pulang terlalu larut, pintu gerbang rumah dinas walikota, Loji Gandrung, tertutup rapat. Penjaga tak membukakan pintu meski dibel beberapa kali. Bukannya jengkel, Jokowi malah masuk ke rumah dinas dengan cara meloncat pagar.

Aksi panjat pagar juga dilakukan saat Jokowi datang ke acara live Opera Van Java di Stadion R Maladi Solo. Jokowi tidak bisa masuk karena masyarakat berjubel. Ajudan ingin menyingkap kerumunan massa, tapi Jokowi melarang. Sang walikota pecinta musik metal itu memanjat pagar yang sepi penonton untuk bisa masuk stadion.

Paranormal?
Ketika menghadiri acara di sebuah kampung, staf menelepon ke Jokowi dan bilang bahwa di rumah dinas ada beberapa orang. "Cepat, Pak. Mereka sekarang ada di garasi," kata staf itu. "Katanya ada yang kesurupan," imbuh sang staf. Jokowi geleng-geleng kepala. "Masak walikota disuruh ngurusi orang kesurupan," pikirnya.

Jokowi mempercepat acaranya, kemudian pulang. Di rumah dinas, beberapa orang terlihat was-was. Jokowi was-was juga tapi berusaha tenang. Dia masuk ke rumah dinas dan mengambil es dari kulkas. Dia meminta ajudan mengompres anak yang kesurupan dengan es. Karena hasilnya kurang mantap, Jokowi meminta beberapa orang mengangkat anak itu ke ruang tamu. Diusapnya wajah anak itu dengan es. Ajaibnya, anak itu langsung bangun dan mengucap terima kasih.

"Tapi tolong, cerita ini jangan kedengaran banyak orang. Bisa-bisa rumah dinas saya penuh orang kesurupan," kata Jokowi enteng.

Jadi 'Dukun'
Seorang perempuan membawa anak datang ke kantor Jokowi di Balaikota Solo. Perempuan itu mengaku ingin bertemu dengan sang walikota. Ketika dikabari staf, Jokowi pun keluar. "Anak saya sakit, Pak. Panas. Nyebut-nyebut nama Pak Jokowi. Tolong disembuhkan," kata Jokowi menirukan ucapan sang perempuan.

23 Tahun menjadi pengusaha mebel dan menjadi walikota, tentu bukan bekal untuk bisa menyembuhkan 'penyakit' anak tersebut. Tapi Jokowi tak hilang akal. Dia masuk ke ruangan dan kembali sambil mengusap kepala anak itu. "Sudah, sembuh!" Besoknya Jokowi meminta ajudan mengecek nasib anak itu dan hebatnya, anak tersebut sembuh. "Sakti juga saya. Padahal nggak saya apa-apakan," kata Jokowi.



Sumber

Ketika TUHAN Menciptakan Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, Malaikat datang dan bertanya,
"Mengapa begitu lama menciptakan Wanita, Tuhan?"

Tuhan menjawab,
"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk Wanita? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan."

Malaikat menjawab dan takjub,
"Hanya dengan dua tangan? Tidak mungkin!"

Tuhan menjawab,
"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari."

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"

Tuhan menjawab,
"Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."

"Untuk apa?" tanya Malaikat.

Tuhan melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita."

"Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan."

"Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran."

"Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka."


"Cintanya tak bersyarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, dia sering lupa betapa berharganya dia ..."

Kisah Pemuda Berteman Dengan Kuntilanak




Read Net 88 - Sebuah mobil Kijang warna biru membawa Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Alor Drs RJS Huan, wartawan Kompas Kornelis Kewa Ama, dan Pos Kupang menuju wilayah Otvai dan Omtel di kawasan puncak Kota Kalabahi. Di dua kawasan itu terdapat hutan milik Dinas Kehutanan Kabupaten Alor yang ditumbuhi berbagai tanaman, termasuk ribuan pohon cendana.

Waktu tempuh menuju Otvai dan Omtel antara 30 dan 50 menit, padahal jaraknya hanya 10 km. Maklum, jalannya cenderung menanjak sampai pada ketinggian 600 kaki di atas permukaan laut.
Kendati demikian, perjalanan terasa nikmat. Selain karena udaranya sejuk, mata rombongan juga dimanjakan oleh hijaunya hutan tanaman kemiri, cengkeh, kopi, jati, mahoni, johar, dan cendana di kiri-kanan jalan.

Saat tiba di kawasan hutan Otvai, wartawan lebih memilih melihat langsung lokasi cendana yang dikembangkan di atas lahan seluas 54 hektar sejak tahun 1986 itu. Cendana di hutan itu tingginya bervariasi 3-7 meter dengan diameter 30-80 cm. Mobil lalu bergerak menuju kawasan hutan Omtel. Di hutan Omtel terdapat pohon-pohon cendana yang dikembangkan sejak tahun 2007.

Sesudah mendapatkan data yang cukup, wartawan dan Kadis Huan hendak kembali ke Kalabahi. Waktu menunjukkan pukul 11.00 Wita. Dalam perjalanan pulang, masih di kawasan puncak hutan Omtel, Kadis Huan mengajak wartawan rehat sebentar di sebuah pondok milik Dishut di kawasan hutan. Pondok itu berdinding bambu, berlantai semen kasar, dan beratap seng.

Di dekat pintu masuk dapur pondok itu, seorang anak muda berkepala botak, bercelana pendek, berbaju kaus bundar leher, lengan potong tengah sedang duduk di balai-balai bambu sambil menyandarkan bahunya di dinding.

Ketika melihat Kadis Huan, anak muda itu langsung menyapa dan menyampaikan keluh-kesahnya mengenai kebutuhan dapurnya. Kadis Huan sempat mengobrol dengannya, menanyakan kondisi hutan dan anakan berbagai tanaman yang disemaikan di lokasi tersebut.

“Anak muda ini namanya Beny Oko (27). Dialah yang menjaga hutan di kawasan ini. Dia telah menyatu dengan alam hutan ini sejak tahun 2000. Dia mendiami pondok ini sendiri,” kata Huan memperkenalkan Beny sambil bercanda bahwa anak muda itu bisa terbang.

Canda Huan ini langsung ditanggapi serius oleh wartawan, mengaitkannya dengan kekuatan magis. Wartawan menanyakan kepada sejumlah orang yang kebetulan berada di pondok itu mengenai ilmu yang dimiliki Beny. Namun, mereka enggan memberi jawaban. Mereka minta wartawan menanyakan langsung kepada Beny.

Obrolan langsung terjadi dengan Beny. Menurut Beny, rumah orangtuanya terdapat di wilayah Kenarilang, Kota Kalabahi. Dia putra bungsu dari empat bersaudara. Tidak tamat SD, hanya sampai di kelas V. Namun Beny mengaku bisa membaca dan menulis.

Dia tidak melanjutkan sekolah karena kondisi tubuhnya yang cacat. Kakinya pincang. Kalau berjalan, dia harus dibantu dengan tongkat. Cacat itu dialaminya sejak masih kecil.

Beny melanjutkan, dirinya mulai menempati pondok di kawasan hutan Omtel sejak tahun 2000. Ketika itu, dia bersama sejumlah warga datang ke kawasan hutan itu untuk mengerjakan proyek penghijauan Dinas Kehutanan Kabupaten Alor.

Setelah proyek selesai, dia tetap berada di pondok itu seorang diri. Beny mengungkapkan, pada saat awal tinggal di pondok itu, perasaan takut menyelimutinya. Setiap malam dia mendengar bunyi-bunyi aneh di hutan. Ada anak kecil menangis, orangtua memarahi anak-anaknya. Juga terdengar suara banyak orang yang tengah pesta pora.

Beny melanjutkan, dia mulai berani tinggal di hutan tersebut sejak mendapat ilmu dalam sebuah mimpi tidur malam. “Pada suatu malam ketika saya tertidur, saya bermimpi. Ada beberapa orangtua datang menghampiri saya. Mereka memeluk saya sambil mengatakan, ‘Kami ini nenek moyang kamu.’

Mereka pun mulai memutar film adegan berkelahi. Lalu mereka menanyakan, ‘kamu mau yang ini?’ Namun saya menolak. Berikutnya, mereka memutar film orang bisa terbang. Setelah selesai film itu, mereka kembali tanya, ‘kamu mau ilmu ini?’ Saya langsung menyatakan mau, dan ketika bangun pagi, dalam diri saya seperti ada kekuatan,” ujar Beny.

Bekal ilmu yang didapatnya itu, kata Beny, sangat membantunya bepergian ke tempat jauh, seperti ke Kota Kalabahi atau desa-desa lain di daerah itu. Dia bisa jalan cepat dalam kondisi kaki pincang. Dia bisa terbang menuju ke suatu tempat. “Kekuatan yang saya dapat bukan hanya untuk jalan saja, tetapi membantu saya bekerja di hutan ini. Sebelumnya—karena cacat—saya tidak bisa mengangkat kayu, tetapi setelah mendapat ilmu itu, meskipun dengan kondisi cacat, saya bisa mengangkat kayu,” tutur Beny.

Selain mendapat ilmu terbang, Beny juga mengaku, selama menempati hutan itu dia berteman dengan makhluk halus, arwah orang yang telah meninggal, dan kuntilanak. “Makhluk halus biasanya datang pada saat saya sendiri. Kalau ada orang yang mau meninggal dunia, biasanya hutan ini ramai seperti orang pesta. Namun, saya tidak melihat wujud mereka. Kadang-kadang orang-orang mati ini menemani saya pada pagi hari yang masih gelap ketika saya membuat perapian untuk berdiang. Ada yang datang membunyikan pohon bambu di hutan ini,” tutur Beny lagi.

Kuntilanak, kata Beny, menjadi temannya hampir setiap saat. Datangnya kuntilanak biasa ditandai dengan suara tikus di luar pintu. Ketika dibuka, mahkluk ini sudah ada. Busana kuntilanak semuanya warna putih, rambutnya air panjang sampai di bokong.

“Cantiknya luar biasa, paling cantik di dunia. Kulitnya putih seperti China. Lebih cantik daripada nona-nona di Kalabahi, di Kupang, atau Jakarta. Ini China, Taiwan,” ujar Beny sambil mengatakan nama kuntilanak itu Lin.

Beny mengatakan, hubungannya dengan kuntilanak yang datang hanya sebatas teman cerita, tidak lebih dari itu. “Lin biasa membawa makanan untuk saya. Makanan mereka seperti yang biasa orang makan: ada daging ayam, ikan, sayur. Pokoknya enak. Tapi saya tidak mau. Kita cerita saja. Kita sudah anggap saudara,” ungkap Beny.

Di akhir ceritanya, Beny berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap dirinya. Sebab, meskipun dengan kondisi cacat, dia bisa menjaga kelestarian hutan di kawasan itu.



Sumber

Cerita Cinta : Mencintai Demi Yang Terakhir

Sepasang kekasih sedang melaju lebih dari 100 km/jam
dijalan dgn sebuah motor..

Cewek : Pelan-pelan, aku takut.
Cowok : Tidak, ini menyenangkan.
Cewek : Tidak, sama sekali tidak menyenangkan Please, aku takut..!!!
Cowok : Baik, tapi katakan dulu bahwa kamu mencintaiku.
Cewek : Oke, Aku mencintaimu..!!!
Sekarang pelankan motornya..!!!
Cowok : Sekarang beri aku pelukan yang erat..
(Lalu si cewek memeluk nya)
Cowok : Bisakah kamu melepas helmku & kamu pakai? Helm ini
sangat menggangguku..!!!
(Si cewek itu pun menuruti nya, , ,)

Keesokan harinya ada berita dikoran sebuah sepeda motor menabrak gedung karena rem-nya
blong..
Ada dua orang di atas motor itu,tetapi hanya satu orang yang
selamat..
Yang terjadi sebenar nya adalah
bahwa di tengah jalan saat kecepatan tinggi, si cowok
berusaha me-Rem untuk memperlambat laju motornya,tapi si cowok menyadari bahwa rem motor nya
rusak dan Blong, tapi dia tidak ingin membiarkan kekasih nya tau.
Dia menyuruh dia si cewek untuk bilang dia mencintainya & menyuruhnya memberikan pelukan nya,karena dia tau itu untuk terakhir kali baginya..
Dia lalu menyuruh nya memakai helm supaya kekasih nya akan
tetap hidup walaupun itu berarti ia yang akan mati..
Pernahkah kamu mencintai seseorang sampai sebesar ini..??

Ataukah hanya sebatas memperhatikannya, peduli, menelpon / mengirimkannya sms hanya untuk membuat nya bahagia..??
Pernahkah kamu mengatakan kepada pasanganmu "AKU
MENCINTAIMU" pada nya

Ataukah kamu menunggu untuk mengatakan itu disaat kamu berada dalam situasi seperti diatas motor itu..??

Jika tidak, kamu masih punya kesempatan untuk mencintai nya lebih lagi..
 
http://www.menjelma.com/2012/07/cerita-cinta-mencintai-demi-yang.html

Kisah : Selama Ini Aku Salah Memandang Islam

Kisah ini diceritakan oleh Priyanka Kher, seorang wanita berdarah India yang besar di Selandia Baru dan saat ini tinggal di Amerika Serikat. Priyanka adalah kontributor pada beberapa media di internet, dan kali ini adalah tulisannya untuk matadornetwork.com.

 

 Ilustrasi/Meyda-Sefira/Google


Bandara John F. Kennedy, jam 1.00 Dini hari...

Wajahnya terlihat ramah, dan hal itulah yang membuat saya berani mendekatinya.

"Permisi, apakah kamu mau membantu mengawasi tas saya sebentar sementara saya pergi ke toilet?" tanya saya dengan sopan.

"Baiklah," jawabnya dengan senyum lebar.

Saat itu jam 1.00 dini hari di Terminal 4 Bandara John F. Kennedy, di tempat gerai makanan. Di waktu seperti ini sangat sedikit orang yang ada. Hanya terlihat sekelompok anak muda, tiga pemuda dan dua gadis remaja berbicara dengan bahasa yang saya tidak mengerti. Di sudut lain, lelaki paruh baya sibuk berbicara di telepon genggamnya. Terlihat juga sepasang calon penumpang sedang tidur di bangku panjang.

Saya melihat sekeliling. Saya bersama Tanvi, buah hati saya yang baru berusia 4 tahun. Oh, saya sangat khawatir, Tanvi masih terlalu kecil untuk bisa memegang tasnya sendiri. Sementara saya ingin ke kamar kecil. Kami harus bergegas. Tas kami tinggalkan dalam pengawasan gadis muda yang duduk kira-kira berjarak dua meja dari tempat kami duduk. Ia asik memerhatikan lembaran kertas di depannya.

Setelah kembali dari kamar kecil, saya berpikir sejenak sebelum akhirnya memberanikan diri menghampiri gadis muda tersebut.

"Saya tidak meminumnya, lho," canda gadis muda tersebut saat saya memegang cangkir kopi yang ada di meja saya.

"Wow, terima kasih!" Jawab saya. Kami berdua lalu tertawa. Ah, hal ini telah mencairkan suasana yang sebelumnya terasa kaku.

"Mengapa kamu tidak ikut duduk di sini dengan saya?" tanyanya.

Saya pun akhirnya duduk bersamanya.

Ia berasal dari Arab Saudi -- seperti yang ia bilang kemudian. Tepatnya dari Jeddah. Saat ini sedang kuliah kedokteran di Karibia.

Saya tahu ia seorang muslim karena mengenakan hijab. Ia sedang menunggu penerbangan menuju Jenewa, tempat konferensi kesehatan berlangsung jam 7 malam esok.

"Jadi kamu akan menunggu di sini sampai tiba jadwal penerbanganmu?"

"Ya, saya sering berpergian, jadi sudah terbiasa begadang seperti ini," sahutnya. Matanya membaca sejuta pertanyaan dalam benak saya.

Keluarganya ada di kampung halaman. Ia tinggal sendirian selama lima tahun belakangan ini.

Saya mencoba mencerna ceritanya sambil bertanya-tanya dalam hati. Gadis ini, seorang gadis muslim yang masih muda. Lahir dan berasal dari negara Islam, lalu meninggalkan rumah di usia 18 tahun untuk kuliah, tinggal sendiri, jauh dari rumah. Ia bahkan berkelana sendirian dan ada di bandara tengah malam seperti ini?

"Apakah semua itu tak ada masalah?" tanya saya penuh penasaran.

"Maksudnya?" Ia seolah tak mengerti.

"Kamu tahulah, semua yang kamu lakukan ini. Sepanjang yang saya tahu, wanita di negaramu dilarang melakukan hal ini, memiliki kebebasan seperti ini. Jadi saya penasaran apakah hal ini bukan sesuatu yang.... dilarang," sergah saya.

Ia terdiam beberapa saat. Oh, saya merasa pertanyaan saya terlau jauh menyasar ke hal-hal pribadi.

"Bagaimana yang kamu tahu?" tanyanya dengan serius.

Sekonyong-konyong saya merasa sakit dan bodoh. Sejujurnya, saya sama sekali tidak tahu apa-apa. Saya ternyata tidak tahu tentang wanita muslim kecuali dari apa yang saya baca selama ini.

Saya tak pernah pergi ke negara muslim. Tidak juga punya teman seorang muslim sebelumnya. Jadi, yang saya dengar hanyalah pandangan stereotip tentang islam.

"Well, hal itu yang selama ini kami dengar," saya menjawabnya, walau kemudian saya menyadari jawaban ini terdengar bodoh.

"Jangan percaya segala hal yang kamu dengar," jawabnya. "Reputasi negara saya dan pandangan terhadap agama saya soal perempuan adalah menyesatkan. Tetapi selalu ada dua sisi untuk setiap koin. Saya ini tak bedanya dengan wanita lain."

Ia kemudian tersenyum, "Tapi tak apa-apa, kamu bukan orang pertama yang menanyakan hal ini."

"Bagaimana dengan menggunakan hijab, apakah itu pilihan kamu juga?"

"Ya, tentu saja," sahutnya kemudian.

"Bukankah itu semakin mengkategorikanmu seperti gambaran yang ada, terutama kalau kamu ingin mematahkan semua pandangan negatif orang selama ini. Kamu ingin menunjukkan era baru wanita Arab yang progresif dan modern, tapi dengan menggunakan hijab berarti tidak bisa mematahkan belenggu sepenuhnya."

Ia tertawa keras.

"Kamu tahu, nggak," ia mulai menjelaskan, "Saya tidak punya misi untuk mengubah apa pun. Saya begini apa adanya. Isi kepala saya memang liberal, tapi saya tetap berakar pada budaya saya. Dua faktor ini saling mengisi dalam hidup saya, melekat pada diri saya. Mengapa saya harus melepaskan yang satu karena hal lain? "

Saat ini saya yang terdiam.

Kami kemudian berbincang-bincang banyak hal. Ia menunjukkan foto keluarga dari laptopnya. Rupanya ia gadis sulung dari tiga bersaudara. Adik perempuan dan lelakinya tinggal di kampung halaman. Kedua orang tuanya dokter, dan wajahnya terlihat ramah sekali. Ia begitu bahagia menceritakan keluarganya.

Saatnya saya harus pergi. Penerbangan saya dan Tanvi pulang ke Kansas pukul 6.00 pagi. Saya melihat ke luar jendela sementara Tanvi tertidur di kereta dorong menuju bis yang membawa kami ke Terminal 7.

Di tangan saya ada secarik kertas yang ia tulis. Saya masih sempat membacanya kembali sekilas.

"Niloferr Khan Habibullah," begitulah ia menyebut namanya sambil tersenyum... sebelum kami berpisah.



Sumber:
matadornetwork

Kisah Mengharukan Di Balik Tragedy Gempa China : Ibu Tewas Demi Sang Anak

Read Net 88 - Anda masih ingat tragedi gempa 7,9 skala richter yang mengguncang daratan China? Hampir 10 ribu jiwa akibat peristiwa yang terjadi bulan Mei 2008 itu. Berikut adalah cerita seorang ibu yang tewas saat melindungi bayinya.

12 Mei 2008
Wen Chuan, salah satu daerah yang paling parah terkena gempa. Sukarelawan yang bertugas saat itu menemukan pemandangan yang memilukan.
"Lihat itu, ada seorang wanita di sana"
Dari balik reruntuhan tampak jenazah seorang wanita, dan ada sesuatu di bawahnya, seorang bayi.

Ibu itu tampak berlutut dengan sikap sempurnya kepada Tuhan memohon dengan sisa2 tenaganya yang terakhir untuk diberi kekuatan melindungi bayinya.. Tubuhnya tampak seperti berdoa dengan sangat khusuk. Sang anak tidak terluka sama sekali

Di bawah selimut bayi itu, para sukarelawan menemukan ponsel dengan sebuah tulisan di layarnya

" Anakku tersayang, bila kau hidup, ingatlah ini, mama akan selalu mencintaimu"


Sang bayi kehilangan ibunya. Tapi dengan seluruh hidupnya, dia akan ingat bagaimana cinta seorang ibu adalah cinta terhebat di dunia


Ini foto bayi saat digendong sukarelawan

Kisah Nelayan Pemburu Mayat

Read Net 88 - Pekerjaan yang dilakukan seorang nelayan di China ini barangkali paling aneh di dunia. Wei Xinpeng, nama pria itu, biasa berburu mayat di Sungai Kuning. Wei, seperti diungkapkan oleh laman BBC, kerap memulai harinya dengan nongkrong sambil merokok di tepi sungai. Matanya mengamati air Sungai Kuning yang keruh. Dia yakin, sungai itu pasti selalu menyimpan mayat manusia, entah korban kecelakaan, dibunuh, atau pun bunuh diri.


Kisah Nelayan Pemburu Mayat

Lelaki 55 tahun itu seperti hapal aliran sungai, dan dia jeli melihat ke mana arus membawa mayat-mayat yang tenggelam di sungai itu. Biasanya, Wei mendayung perahunya ke dekat satu jembatan kecil di hilir. Di sana, biasanya mayat “parkir” sebentar, karena tersangkut di celah besi jembatan. Dalam tujuh tahun terakhir, mencari mayat kini adalah kegiatan rutin Wei. Dia menjual temuannya itu ke kerabat mayat bersangkutan. “Saya memberi penghargaan kepada si mayat,” ujarnya seperti dilansir dari laman BBC, Senin 22 November 2010.



Kisah Nelayan Pemburu Mayat



Wei mengaku telah mengumpulkan sebanyak 500 mayat dari dasar sungai. “Orang-orang ini mati dengan cara mengenaskan,” ujar Wei. Dia mengumpulkan mayat temuannya itu di satu teluk kecil yang tak tersentuh arus. Mayat-mayat beragam bentuk itu ditumpuk di sana. BBC melaporkan, di teluk kecil itu ada empat mayat yang tubuhnya telah kaku, dengan kepala tertelungkup ke bawah. Setiap kali berhasil menangguk mayat, Wei mengumumkannya di koran lokal. Dia menyebut ciri fisik mayat itu, sehingga kerabat yang bersangkutan dapat segera mengenalinya. Biasanya, kerabat si mayat akan menelepon Wei, dan meminta diantarkan ke tempat dia menyimpannya.

Wei membawa kerabat si mayat ke teluk kecil itu. Dia memasang sedikit tarif untuk jasa membalikkan tubuh si mayat agar wajahnya dapat terlihat. Jika kerabat mayat ingin membawanya pulang, maka mereka harus membayar uang tebusan sebesar lebih dari US$500, atau sekitar Rp. 4,4 juta. Wei mengatakan, selama ini dia telah menjual sekitar 40 mayat. Tapi terkadang, keluarga mayat enggan membayar, dan pulang tanpa membawa jenazah yang ditemukan Wei. “Satu kali orang tua mencari anaknya. Mereka melihat sebentar, lalu pergi tanpa berkata apa-apa. Mereka tak membawanya pulang,” ujar Wei.

Jika sudah begini, Wei terpaksa harus menguburkan mayatnya secara pantas. Soalnya, pemerintah akan membiarkan mayat temuannya membusuk tanpa melakukan apapun. Wei mengatakan apa yang dia lakukan bukan semata-mata karena uang, tapi karena alasan lebih pribadi. Dia pun berkisah. Pekerjaan ini, kata Wei, bermula dari usahanya untuk mencari anaknya sendiri, yang tenggelam di Sungai Kuning. “Anak saya tenggelam di sungai ini dan saya tidak dapat menemukan mayatnya. Sangat menyakitkan. Itu sebabnya saya melakukan pekerjaan ini,” ujar Wei. Putra Wei sampai sekarang belum ditemukan

sumber

Kisah Sejati Wanita Solehah Saat Resepsi Pernikahannya



Read Net 88 -“Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia berhias, menggunakan gaun pengantin putih yang indah, mempersiapkan diri untuk pesta pernikahannya. Lalu dia mendengar azan Isya, dan dia sadar kalau wudhunya telah batal.
Dia berkata pada ibunya : “Bu, saya mau berwudhu dan shalat Isya.”
Ibunya terkejut : “Apa kamu sudah gila? Tamu telah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air.” Lalu ibunya menambahkan : “Aku ibumu, dan ibu katakan jangan shalat sekarang! Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, ibu akan marah kepadamu”

Anaknya menjawab : “Demi Allah, saya tidak akan pergi dari ruangan ini,
hingga saya shalat. Ibu, ibu harus tahu “bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta”!!

Ibunya berkata : “ Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang mu, ketika kamu tampil dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up?? Kamu tidak akan terlihat cantik dimata mereka! dan mereka akan mengolok-olok dirimu!
Anak nya berkata dengan tersenyum : “Apakah ibu takut karena saya tidak akan terrlihat cantik di mata makhluk? Bagaimana dengan Penciptaku? Yang saya takuti adalah jika dengan sebab kehilangan shalat, saya tidak akan tampak cantik dimata-Nya”.

Lalu dia berwudhu, dan seluruh make-up nya terbasuh. Tapi dia tidak merasa bermasalah dengan itu.

Lalu dia memulai shalatnya. Dan pada saat itu dia bersujud, dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.
Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah, bersujud di hadapan Pencipta-Nya.

Ya, ia wafat dalam keadaan bersujud. Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya! Banyak orang tersentuh mendengarkan kisah ini. Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama. Subhanallah…

Kisah nyata yang diceritakan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al Ahmad ini terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir Arab Saudi. (sumber)

Kisah Mengharukan Dari Seekor Tikus


Read Net 88 -Sepasang suami istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam,
"Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah perangkap tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak,
"Ada perangkap tikus di rumah!....di rumah sekarang ada perangkap tikus!...."
Ia mendatangi ayam dan berteriak,
"Ada perangkap tikus!"
Sang Ayam berkata,
"Tuan Tikus, aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.
Sang Kambing pun berkata,
"Aku turut bersimpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan."
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
" Maafkan aku, tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu ular.
Sang ular berkata,
"Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri. Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya ke rumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang, namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya(kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam). Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya. Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.(sumber)

Kisah Perjuangan Ibu Dan Anak Melawan Kanker



Read Net 88 - Menggambarkan sosok seorang single mother dalam berjuang bersama anaknya yang masih kecil untuk melawan kanker ganas.

Balapan bertelanjang kaki, Cyndie mendorong putranya Derek Madsen (10) naik dan turun lorong di UC Davis Medical Center di Sacramento pada 21 Juni 2005, berusaha mengalihkan perhatian Derek selama menunggu ekstraksi sumsum tulang. Dokter ingin untuk menentukan apakah ia memenuhi syarat untuk transplantasi Blood Cell Stem, dengan harapan terbaik untuk mengalahkan neuroblastoma, kanker masa kanak-kanak yang langka, yang didiagnosis padaNovember 2004.

Cyndie, memeluk Derek pada tanggal 25 Juli 2005, setelah mengetahui Derek membutuhkan operasi untuk mengangkat tumor kanker di perutnya. Cyndie tampak emosional, “Bagaimana ia bisa mempertahankan pekerjaannya dan melakukan ini?” dia mulai bertanya-tanya.

Tak lama setelah ulang tahun Derek ke 11 dan Cyndie ke 40, Derek ditemani oleh saudaranya Mikha Moffe, 17, kiri, dan ibu Cyndie, kanan, sewaktu dia mendapatkan tato dalam persiapan untuk terapi radiasi pada 30 November 2005. Mikha sering menyertai Derek untuk perawatan meskipun sibuk sekolah.

Menyadari bahwa Derek mungkin tidak akan pernah mempunyai kesempatan untuk mendapatkan SIM-nya, Cyndie membiarkan dia menyetir naik turun jalan di West Sacramento. Pada hari yang sama, 9 Februari 2006, Cyndie bertemu untuk pertama kalinya dengan pekerja dari rumah sakit yang akan selalu menjaga Derek dirumah, dan Cyndie menyadari tinggal sedikit waktu yang tersisa untuk Derek.

Derek menangis setelah berargumen dengan Cyndie di UC Davis Cancer Center on Feb 14, 2006. Dia dan Dr William Hall berpendapat bahwa Derek harus memiliki serangkaian perawatan radiasi untuk mengecilkan tumor menyebar ke seluruh tubuh dan meringankan rasa sakit. “Derek, kamu mungkin tidak akan bertahan jika kamu tidak melakukan ini,” Cyndie berkata pada anaknya. Derek berteriak: “Aku tidak peduli! Bawa aku pulang. Aku sudah selesai, Bu. Apakah Ibu mendengarkan saya? Aku sudah selesai.”

Cyndie menghibur sahabatnya, Kelly Whysong [kiri] pada 24 April 2006, khawatir waktu Derek sudah dekat, Cyndie menulis surat kepada Derek tentang betapa beraninya dia selama pertempuran dengan kanker. Dia membacakan kepada putra bungsunya berulang kali, berharap ia masih dapat mengerti.

Setelah meletakkan bunga di samping kepala anaknya, Cyndie menangis terisak-isak jatuh ke lantai pada tanggal 25 April, sahabatnya, Kelly Whysong, kiri, dan teman yang lain, Nick Rocha, menenangkannya. Derek terlalu lemah untuk mengenali kehadiran ibunya.

Derek memiliki energi terakhir setelah berhari-hari Cyndie menjaganya di samping tempat tidurnya. Dia membantu anaknya kesakitan berjalan pada 26 April. Sebuah kanker tumor diperut Derek membesar begitu jauh sehingga celananya tidak muat lagi. Tumor lain di otaknya mengganggu penglihatannya membuat sulitnya bernavigasi dirumah kontrakan mereka.

Derek menolak untuk minum obat karena ia takut merusak organnya lebih parah. Ia mengamuk pada ibunya pada 28 April, menyalahkan dia karena tidak membuatnya lebih sehat. “Kamu harus menenangkan diri dan bantu saya untuk membantu kamu,” kata Cyndie.

Derek mencium ibunya di Relay for Life Benefit, bersama saudara perempuannya yang berumur 6 tahun, Brianna. Cyndie merekrut banyak relawan untuk acara itu. Sebelum perlombaan, Cyndie berbicara kepada penonton betapa ia bangga dengan keberanian putranya selama melawan kanker.

Cyndie memegang Derek pada 8 Mei. Dia sedang dalam pengobatan yang menghambat kemampuan bicaranya dan selalu terbangun di malam hari. Cyndie menghabiskan hampir setiap saat hari di sisinya kecuali beberapa menit sementara perawat rumah sakit mengurusnya, “Aku sangat lelah tapi aku harus melakukan ini. Dia akan memanggil nama saya dan selalu mengharapkan saya untuk berada disebelahnya,” kata Cyndie.

Dalam upaya untuk mengajak Derek keluar, Cyndie mendorongnya melalui pintu depan melewati gambar-gambar dan kartu diberikan kepada anaknya oleh teman-teman sekelasnya di SD Pulau Bridgeway. “Sama seperti bayi yang baru lahir, ia perlu untuk keluar dan menghirup udara segar,” katanya. Itu adalah perjalanan terakhir di luar rumah.

Cyndie melawan tangis emosinya pada tanggal 10 Mei, saat dia bersiap menguras kateter Derek dengan larutan garam sebelum perawat Sue Kirkpatrick [kiri] memberikan obat penenang yang akan memberikan Derek kematian yang damai. “Aku tahu dalam hatiku, aku sudah melakukan semua yang saya bisa,” kata Cyndie.

Cyndie menimang Derek dengan lagu, “Because We Believe,” yang di putar di cd. Ia bernyanyi berbisik bersamaan dengan Andrea Bocelli. “Sekali dalam setiap kehidupan, Ada saatnya, Kita berjalan keluar sendirian, Dan ke dalam cahaya …” Dari kiri, teman-teman keluarga Ashley Berger, Amy Whysong Morgan dan Kelly menenangkan Cyndie yang sedang berkata kepada Derek, “Tidak apa-apa, Sayang. Aku mencintaimu, anakku yang kecil. Aku mencintaimu, anakku yang pemberani. Aku cinta kamu. Aku mencintaimu.” Derek meninggal segera setelah di pelukan ibunya pada 10 Mei 2006.

Cyndie memimpin peti mati Derek untuk penguburan dengan bantuan dari putra-putranya Anthony Moffe [depan] Mikha Moffe [sebrangnya] dan Vincent Morris [yg tidak terlihat] dan juga beberapa teman. “Aku akan selamanya mengenangmu dalam hatiku dan mengingatkan orang lain untuk memberikan waktu mereka, energi dan dukungan kepada keluarga lain seperti kita,” kata Cyndie di pemakaman. Derek dimakamkan di Mount Vernon Memorial Park di Fair Oaks, California, pada 19 Mei 2006.

sebuah kisah yang sangat menginspirasi, berbagai pelajaran dapat di dapatkan dari kisah ini, pelajaran mengenai perjuangan, pelajaran mengenai kasih ibu, juga pelajaran mengenai tidak pernah menyerah.

Moment Mengharukan Seorang Pahlawan PD II



Read Net 88 - Ini momen mengharukan ketika seorang mantan pejuang dari masa perang dunia ke-dua dipertemukan dengan orang-orang yang dulu telah ia selamatkan.


Pria ini adalah Nicholas Winton. Pada masa perang dunia ke-dua ia menyelamatkan 669 anak kecil melalui organisasinya Kindertransport. Tak banyak yang mengetahui jasanya ini hingga istri Winton membuka rahasia tersebut pada tahun 1988 ke BBC. BBC lalu mengundang Winton ke program mereka bernama "That's Life". Tanpa Winton sadari, BBC menyiapkan kejutan spesial untuk dirinya, yaitu dengan mengundang 80 anak-anak yang dulu pernah ia selamatkan dari kekejaman Nazi.
Setelah rahasianya terungkap, Winton mendapat banyak penghargaan dari berbagai kalangan. Diantara berbagai penghargaan itu, namanya kini diabadikan untuk sebuah planet kecil, dua patung dirinya ditegakkan di London dan Prague, dan tiga judul film merekam kisah heroik dirinya yang kini dikenal dengan nama Sir Nicholas Winton.
video: BBC

Curhat Para Hewan Yang Mengharukan

 Apakah aku tampak mengerikan bagi kalian?

Kalian lebih mengerikan daripada aku…!!! pernahkah kami menguliti kalian untuk membuat tas dari kulit kalian? atau memakan daging kalian hanya untuk sekedar meningkatkan vitalitas kami…?

Kami memang Lucu…


tapi kami bahkan tak lagi memiliki tempat untuk hidup? seserakah itukah kalian tak dapat berbagi dengan kami…?


Apakah kami menghibur kalian?

Aku bahkan tak menikmati sepeser pun uang dari setiap rupiah yang kalian berikan

Aku dipisahkan dari anakku yang perlahan mati kelaparan…!!!


Kalian katakan kami ini dilindungi..!!!

Tapi kami mati perlahan dengan tangan kalian sendiri…!!!

Benarkah aku sahabat kalian…?

Bagaimana dengan sahabat-sahabat ku…?


Apakah aku terlalu liar dan ganas untuk kalian?


Padahal kalian lebih buas daripada kami…!!!


Sampai kapan lagi kami harus disiksa seperti ini…?
Tidak adakah lagi kasih sayang untuk kami…?




Kisah Anak Negeri Yang Sukses Membuat Pabrik Tempe di Jepang

Read Net 88 - Terlahir di kota kecil Grobogan, Jawa Tengah ternyata tidak menyurutkan semangat juang Rustono (43) untuk meraih mimpi besarnya. Siapa sangka bila seorang mantan bell boy Hotel Sahid Yogyakarta ini sekarang bisa sukses merintis usaha tempe di negeri sakura (Jepang) serta mendapatkan gelar khusus yakni The King of Tempe.



Meskipun bisnisnya kini telah berkembang dengan pesat, namun perjalanan suksesnya dalam membangun usaha tempe tidaklah semulus apa yang kita bayangkan. Setelah memutuskan untuk menuntut ilmu di Akademi Perhotelah Sahid pada tahun 1987, Ia kemudian merintis karirnya sebagai seorang bell boy di Hotel Sahid Yogyakarta hingga bertahun-tahun lamanya. Pengalaman inilah yang kemudian mempertemukan Rustono dengan seorang wanita asli Jepang bernama Tsuruko Kuzumoto, yang kini telah dipersunting sebagai istrinya.

Di tahun 1997, Rustono memutuskan untuk hijrah ke Tokyo, Jepang untuk melanjutkan hidup baru bersama istri tercintanya. Dari sinilah perjuangan Rustono mulai dirintis dari awal. Ia bekerja di beberapa perusahaan Jepang mulai dari perusahaan sayur-mayur higga perusahaan roti yang semuanya menuntut ketelitian dan tanggungjawab cukup besar dari para karyawannya. Rustono yang saat itu berprofesi sebagai seorang karyawan, mendapatkan banyak ilmu dari masyarakat di negeri matahari terbit tersebut, baik dari perilaku hidup sehari-hari maupun dari segi etos kerja para karyawan yang relatif cukup tinggi.

Awal Merintis Usaha Tempe
Berbekal pengalaman dan pengetahuannya di beberapa sektor industri, hati kecil Rustono mulai terdorong untuk membuka peluang bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya di Negara Jepang. Terinspirasi dari makanan nato (sebangsa makanan dari kedelai yang rasanya sangat khas orang Jepang), ayah dari Noemi Kuzumoto ini mencoba menekuni sektor bisnis makanan dan membuat tempe dengan sedikit pengetahuan yang pernah Ia ketahui.


Proses trial and error Ia jalani kurang lebih selama empat bulan, bahkan Ia rela pulang ke Indonesia selama tiga bulan hanya untuk belajar membuat tempe yang lezat dari 60 pengrajin tempe di seluruh Pulau Jawa. Kuatnya tekad dan semangat Rustono untuk terus belajar memproduksi tempe, akhirnya membuahkah hasil manis sehingga Ia berhasil membuat tempe yang lezat dengan bantuan ragi dari Indonesia, dan memanfaatkan sumber mata air di sekitar kediaman mertuanya.

Setelah berhasil memproduksi tempe dengan sempurna, ternyata masih banyak kendala usaha yang dihadapi oleh Rustono. Salah satunya yaitu mengenai izin produksi di Negara Jepang yang cukup rumit (harus melalui berbagai tahap penelitian dan tes), serta kendala iklim alam yang kurang bersahabat karena memiliki kelembapan udara kurang dari 60%, sehingga proses fermentasi tempe tidak bisa berjalan maksimal tanpa bantuan peralatan khusus yang bisa menjaga kestabilan cuaca.

Semua kendala tersebut dijadikannya sebagai sebuah tantangan baru, hingga pada akhirnya Ia berhasil mengantongi perizinan dari pemerintah setempat dan memasarkan produk tempenya dengan merek Rusto Tempeh yang dilengkapi dengan ilustrasi gambar suasana kehidupan kampung di Pulau Jawa. Dengan memanfaatkan kemasan produk 200 gram, sekarang ini kapasitas produksi Rusto Tempeh bisa mencapai 16.000 bungkus setiap lima hari. Ia memasarkan produk tempenya hampir ke seluruh kota di Jepang, baik di perusahaan jasa boga, rumah makan vegetarian, toko swalayan, sekolah-sekolah, hingga ke beberapa rumah sakit di Fukuoka.

Kerja keras dan semangat juang Rustono di negeri sakura, kini telah terbayar dengan keberhasilan usaha tempe yang Ia rintis. Bila dulunya usaha tempe Rustono dijalankan di rumah kecilnya, kini suami Tsuruko Kuzumoto ini telah membangun pabrik tempe di kawasan pinggir hutan yang bermata air dan memanfaatkan lahan seluas 1.000 meter2. Semoga kisah pengusaha sukses dari Grobogan, Jawa Tengah ini memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk segera memulai usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Rustono:

Kisah Pesugihan Babi Ngepet



Read  Net 88 - Bila sedang jatuh pailit, kemudian dililit banyak utang, bisa membuat seseorang gelap mata. Apalagi bila iman sedang goyah. Agar tidak jatuh lebih lagi, lalu mencari jalan pintas untuk memecahkan persoalan.

Ada beberapa cara untuk itu. Kalau takut masuk bui karena tertangkap korupsi, ngecu, maling dan merampok, bisa mencari cara yang lebih aman. Misal dengan mencari pesugihan. Tapi cepat kaya dengan pesugihan, juga tak bisa dibilang aman. Kadang akibatnya malah lebih mengerikan! Sebab kebanyakan, harus meminta tumbal nyawa segala. Kalau ada yang tidak memakai tumbal, laku prihatin-nya juga tidak enteng. Puasanya melebihi orang bertapa. Begitulah yang sering terdengar di bursa pesugihan.

PULAU Jawa, terdapat banyak tempat pemberi pesugihan. Makam keramat, gua angker, pohon wingit, sendang ajaib, misalnya, sering dianggap jadi 'pemberi' harta. Masing-masing tempat, punya 'cara' dan syarat rata-rata hampir sama. Pandansigegek tak jauh dari Parangkusuma Jogyakarta, kondang jadi tempat cari pesugihan. Sejak zaman dulu, tempat itu dipercaya sebagai gudang tuyul pesugihan. Bisa dipungut salah satu, tapi dengan syarat tertentu.

Dusun Dlepih Kahyangan, Tirtomoyo, Wonogiri, ada semacam petilasan dari Panembahan Senopati yang juga jadi tumpuan para pencari pesugihan. Petilasan itu hingga kini dibanjiri peziarah dari berbagai daerah. Begitu pula Pantai Slamaran, Pekalongan dan Pemandian Kera Mendit, Malang Jawa Timur.

Tapi tempat mencari pesugihan yang paling kondang di Indonesia adalah Gunung Kawi! Begitu populernya tempat ngalab berkah ini, maka peziarahnya datang dari seantero Nusantara.
Ada ilmu pesugihan yang dikenal dengan 'babi ngepet'. Di Jawa Timur, biasa disebut 'celeng kresek'. Untuk menggasak harta tetangga, si pelaku minta bantuan celeng jadi-jadian. Biasa beroperasi siang malam. Tapi risikonya juga berat. Kalau tertangkap penduduk bisa digebuki hingga tewas. Si pemilik juga ikut-ikutan njedhut.

Ada cerita menarik tentang pesugihan 'celeng kresek' dialami warga Jawa Timur. Pak Sarno (sebut saja begitu), semula hidup sederhana bersama keluarga. Beberapa lama, dia jarang kelihatan berada di tengah masyarakat.

Tanpa diawali cerita ini-itu, Pak Sarno lalu membuka usaha warung soto. Dalam tempo relatif singkat, sotonya laris. Warung jadi gede dan tambah laris manis. Tapi Pak Sarno tetap jarang bergaul di tengah masyarakat.

Lalu muncul rumor negatif tentang kehidupannya. Isu paling santer, Pak Sarno cepat kaya karena memelihara pesugihan 'celeng kresek'. Kalau semula hanya satu dua yang percaya, lalu berubah makin banyak. Untuk meyakini rumor itu, beberapa orang bertanya kepada salah satu 'orang pintar' yang juga warga setempat. Setelah diterawang dengan 'mata batin', dukun itu pun mengiyakan. Terang saja warga lalu waspada.

Suatu kali ada warga memergoki ada 'celeng' masuk desa. Kemudian, bukan sekali dua kejadian itu. Eh, malah ada yang mengatakan, 'celeng'-nya selalu menghilang di rumah Pak Sarno. Nahas pun menimpa. 'Celeng kresek' itu bisa ditangkap ramai-ramai. Terang saja langsung dicacah-cacah. Bahkan dibakar pula. Menariknya, bersamaan dengan itu, Pak Sarno kelimpungan di rumah dan mati tak lama kemudian. Tubuhnya pun hangus.

Setelah dirunut lebih jauh, Pak Sarno ditengarai mencari pesugihan di daerah Watudodol. Terletak di kawasan hutan lindung antara Banyuwangi dengan Situbondo Jawa Timur. Siapa saja bisa mendapat pesugihan 'celeng kresek' di situ. Tapi harus kuat puasa ngebleng selama tiga hari di Watudodol.
Sesajinya berupa kembang telon, minyak wangi dan secawan darah ayam cemani. Kemudian ditaruh di bawah sebuah pohon paling besar terdapat di situ.

Setelah dibacakan mantera panggilan. Ada orang yang bisa membantu baca mantera di sekitar itu. Kalau doanya terkabul, celeng gaib itu akan muncul. Setelah berlangsung 'dialog' apa yang dikehendaki, ambillah air liurnya.

Di rumah, air liur dibasuhkan pada anak belum mencapai akhil baliq. Anak siapa pun bisa. Tak lama, anak itu akan meninggal sebagai lebon (tumbal).

Kalau hal itu tak terpenuhi, maka yang bersangkutan sendiri yang mati. Tapi bila sudah ada lebon, 'celeng kresek' akan membantu mencari uang. Setiap 35 hari sekali, 'celeng kresek' harus diberi sesaji darah ayam cemani.



Sumber

Kisah Mengharukan,Setelah 25 Tahun Berpisah Google Earth Mempertemukan Mereka

Read Net 88 - Di tahun 1986, Saroo Brierley (saat itu berumur 5 tahun) ikut kakak laki-lakinya naik kereta. Karena kelelahan, Saroo tertidur selama 14 jam. Saat bangun, ia kaget sudah terdampar di sebuah kota besar (Calcutta) sementara sang kakak tak kelihatan ada di sampingnya.

Terdampar di kota besar yang asing, bocah sekecil ini jadi gelandangan. Ia tak mungkin kembali ke rumah, maklum usianya masih sangat kecil.

Untunglah Saroo dipungut oleh petugas dari rumah yatim piatu. Kabar tentang kakaknya sudah tak jelas, hingga belakangan baru mengetahui sang kakak diketemukan mati di atas rel oleh petugas beberapa bulan setelah terpisah. Jalan hidup Saroo berubah ketika sebuah keluarga mengadopsi dan membawanya ke Australia.

Hidup bersama ayah dan ibu baru, jauh meninggalkan negeri kelahiran, tak menghapus ingatan Saroo akan ibunya tercinta.

Setelah dewasa, Saroo mencoba mencari jejak keluarganya yang hilang dengan bantuan aplikasi Google Earth. Ia menghitung perkiraan jarak tempuh kereta dengan lama waktu tertidur.

Yang masih diingat hanya satu hal. "Saya mencari air terjun tempat saya dulu kecil biasa bermain," ucapnya kepada BBC.

Akhirnya, setelah yakin dengan hitungan kira-kiranya, Saroo terbang ke Khandwa. Ia merasa desa ini adalah kampung halamannya. Dengan bantuan penduduk lokal di desa tersebut, ia akhirnya dipertemukan kembali dengan ibunya - yang untungnya masih hidup.

Betapa mengharukan, setelah berpisah selama 25 tahun, akhirnya anak dan ibu ini kembali bertemu.
 

10 Kisah Remaja Pembunuh Tersadis

Read Net 88 - Di Jaman ini Banyak orang tua semakin bertanya-tanya apakah mereka membesarkan pembunuh berantai masa depan? Karena banyak insiden yang melibatkan senjata di sekolah yang berujung dengan kematian di kalangan anak-anak lain. Semoga dengan adanya beberapa kasus ini akan membuat tiap orang tua akan lebih mengevaluasi kemampuan mereka untuk bisa memahaami ke inti masalah anak-anak mereka.
1. Tim Kretschmer
Seorang remaja 17 tahun pergi ke bekas sekolah tinggi di Winnenden, Jerman pada tanggal 11 Maret 2009 dan insiden fatalpun terjadi, dia menembak dan membunuh 9 siswa, 3 guru dan 3 para pengamat sebelum mejedorkan pistol itu ke kepalanya sendiri. Dia baru pulih dari perawatan psikiatris karena depresi ketika penembakan terjadi. Sehari sebelum penembakan terjadi, Kretschmer mengumumkan rencananya pada chatroom internet. Nilainya yang gagal membuatnya harus mengejar merupakan pemicu kemungkinan untuk tindakannya ini.
2. Jeffrey Weise
Pada tanggal 21 Maret 2005, Jeffrey Weise (16) membunuh kakek dan pacar kakeknya. Dia melanjutkan untuk masuk sekolah dengan mobil polisi kakeknya dimana ia mulai menembak dan membunuh 5 siswa, 1 guru dan 1 penjaga keamanan sebelum menembakkan pistol pada dirinya sendiri. Penyebab dari tindakannya ini terutama karena dia sering dihina dan dilecehkan.
3. Dylan Klebold dan Eric Harris
Dylan Klebold bersama dengan Eric Harris pergi ke Columbine High School pada tanggal 20 April 1999 dan melukai 12 teman sekelas dan 1 guru pelatih. 21 orang lainnya terluka dalam penembakan, banyak dari mereka yang terluka dan cacat oleh peristiwa ini.
Harris dan Klebold adalah individu yang merasa depresi. Mereka ditindas di sekolah dimana dia belajar. Video tentang insiden oleh kedua siswa ini menggambarkan bahwa peristiwa yang terjadi di Columbine High School pada tanggal 20 April 1999 sengaja direncanakan selama berbulan-bulan.
Buku harian di kamar mereka juga menggambarkan ketidakpuasan dengan hidup dan sekolah.
4. Kelly Ellard
Virk Reena 14 th sering dikucilkan dan diintimidasi oleh orang lain di sekolahnya. Dia sering berusaha untuk dapat diterima oleh orang lain. Dia mengisap ganja, minum alkohol dan tidak mematuhi keluarganya untuk terlihat keren.
Pada tanggal 14 November 1997, Virk diundang ke sebuah pesta dekat Jembatan Craigflower mana ia mengkonsumsi alkohol terlalu banyak.
Saat di sana, dia dicecar oleh sekelompok 8 remaja yang melecehkan dan mengejeknya.
Kelly Ellard dan Warren Glowatski, dua anggota dari kelompok remaja, mulai mengikuti Virk saat dia berjalan menjauh. Ellard dan Glowatski mengalahkan Virk dan memaksanya untuk melepaskan sepatunya.
Ellard, yang berusia 15 tahun pada saat itu, dibenamkan Virk sampai dia mati.
Selama pengadilan, Ellard terkenal karena sarkasme dan sering mengamuk. Dia gagal untuk menyadari beban tindakannya. Setelah 3 percobaan, Ellard dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2005 dengan kemungkinan pembebasan bersyarat dalam waktu 7 tahun.
5. Joshua Phillips
Joshua Phillips was convicted for murdering his missing 8 year old neighbour, Maddie Clifton in 1998. Joshua Phillips dihukum karena membunuh tetangganya Maddie Clifton yang berusia 8 tahun yang dilaporkan hilang, pada tahun 1998. Ibunya menemukan mayat yang diplester di tempat tidur Phillips tujuh hari setelah Clifton hilang. Phillips dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Dia tidak pernah menyatakan alasan mengapa dia melakukan pembunuhan.
6. Eric Smith
Eric Smith 13 th dihukum karena menyumpalkan baterai dan memukul seorang anak berusia 4 tahun sampai mati pada tahun 1994. Dia melanjutkan dengan tindakan sodomipada bocah 4 tahun itu dengan tongkat lalu dia menimpakan batu-batu besar upada tubuh kecilnya yang remuk.Smith dihukum minimal 9 tahun penjara untuk pembunuhan tingkat kedua.
Dia masih di penjara dan permohonan jaminan untuk kebebasanya 5 kali ditolak. Ejekan digunakan sebagai alasan untuk perilaku biadab Smith.
7. Lionel Tate
bocah berusia 12 tahun ini mengaku meniru gerakan gulat ketika ia memukuli sampai mati seorang gadis berusia 6 tahun pada tahun 1999.
Dia juga mengklaim bahwa ia telah mengunci posisi kepala gadis itu sebelum membenturkannya ke meja. Meskipun siswa cemerlang, Tate dikenal karena perilaku temperamentalnya dan sering mencuri dan dia pernah diskors 15 kali dari sekolahnya.
Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2001 untuk pembunuhan tingkat pertama. Ketika kasusnya dikaji ulang pada tahun 2004, dia dibebaskan. Pertahanan percaya bahwa uji kompetensi mental harus sudah dilakukan sebelum sidang. Dia sekarang 10 tahun dalam masa percobaan dan memakai monitor pergelangan kaki.
8. Michael Slobodian
Michael Slobodian 16 tahun masuk Brampton Highschool pada 28 Mei 1975 dengan 2 senapan dalam kasus gitarnya. Setelah gagal fisika, Slobodian ingin balas dendam.
Ia masuk kamar mandi anak laki-laki di mana dia membunuh John Slinger.
Dia melanjutkan kesenangan nya membunuh di ruang seni di mana dia membunuh seorang guru bahasa Inggris. Dia bunuh diri di lorong dekat ruang seni. Cathy dan Nancy Davis, putri mantan Perdana Menteri William Davis ‘, menyaksikan peristiwa itu.
9. Mary Bell
Bocah 11 tahun ini didakwa dengan pembunuhan dengan mencekik dua anak laki-laki berusia 3 dan 4 tahun . Tidak seperti insiden pembunuhan pertama, yang kedua dilakukan dengan teman, Norma Bell. Bell mengukir “N” dengan silet di perut korban.
Dia selanjutnya mengambil potongan rambut korban, mengiris iris kaki korban dan memotong penis korban.
Bell berasal dari keluarga yang berantakan. Ibunya adalah seorang pelacur yang tidak hadir dalam kehidupan Bell. Pada tahun 1980, Bell dibebaskan dari penjara dan diberikan anonimitas.
10. Jon Venables & Robert Thomson
Jon Venables dan Robert Thomson dua anak berusia 10 tahun telah menculik, membunuh dan menyiksa anak usia 2 tahun tJames Bulges pada tahun 1993. Venables dan Thomson bolos sekolah dan pada 12 Februari 1993 memilih untuk menonton anak-anak di Pusat Perbelanjaan Strand Baru. Mereka mendekati Bulges saat ibunya sedang berbelanja dan agak terpisah jauh dari ibunya
Saat berjalan dengan Thompson dan Venables, bulges kecil sering dijatuhkan berulang kali. Banyak orang – orang melihat Venables, Thompson dengan Bulges tetapi orang – orang menyangka mereka bertiga bersaudara
Pembunuhan itu terjadi di rel kereta api di mana Venables dan Thomson menyiksa secara seksual dan fisik ke Bulges. Pada akhirnya, mereka membaringkan Bulges di atas rel kereta api dan menutupi tubuh dengan batu bata sebelum kereta datang.
Pada tanggal 24 November 1993, Venables dan Thompson diputuskan bersalah dan dikirim ke penjara. Pada tahun 2001, keduanya dibebaskan karena Dewan Pembebasan merasa mereka telah belajar dengan pengalaman mereka. Namun pada tahun 2010, Venables ditangkap lagi dengan tuduhan serius.


http://www.beritaunik.net/top-10/10-kisah-pembunuh-remaja-tersadis.html

 
READNET 88 CONTACT US | Bloggerized by ILHAM BANDERAS - ABOUT US | MORE INFO