Unik!!! Gara - gara Terlalu Tampan, Pria Ini Dideportasi


ReadNet 88 -Jika banyak yang berpendapat memiliki wajah tampan itu merupakan keberuntungan, maka kini beruntunglah kamu yang memiliki wajah yang tidak tampan. Karena setidaknya kamu tak akan di deportasi dengan alasan yang mengada-ada seperti 3 pria ini.


Ya, dianggap terlalu tampan, 3 pria asal Uni Emirates Arab ini dideportasi dari Riyadh, Arab Saudi. Dan dengan cepat langsung di kirim ke Abu Dhabi, seperti yang dilansir dari Huffington Post.

Kejadian itu berlangsung di Festival kebudayaan dan Warisan Budaya Jenadriah, pada festival yang kabarnya selalu ditunggu-tunggu ini, muncullah 3 orang pria yang dinilai sangat tampan dengan dandanan yang necis, salah satunya bernama Omar Burkan.


Seketika saja, mereka langsung didatangi oleh petugas festival dan membawanya dengan segera. Alasan si petugas adalah ketampanannya itu ditakutkan ajan menggoda iman para wanita Arab.

Jadi beruntunglah kamu yang berwajah tidak tampan, seenggaknya tidak akan mengalami hal semacam ini. Paling ditangkep karena dituduh tampang copet. Hehehe…

Anak 8 Tahun Menikahi Wanita 61 Tahun


ReadNet88 -Pernikahan yang dilakukan pasangan pengantin baru ini merupakan pernikahan yang tak biasa. Pengantin prianya merupakan bocah yang berusia 8 tahun. Sedangkan wanitanya sudah 61 tahun!

Pasangan itu adalah Sanele Masilela (8) dan Helen Shabangu (61). Pada pernikahan itu, keluarga kedua mempelai ikut hadir, termasuk suami pengantin wanita dan kelima anaknya. Pada pernikahan ini juga disaksikan 100 orang.

Bibi anak itu, Patience Masilela (46), menjelaskan alasan pernikahan tak biasa itu di Mamelodi East, Tshwane. "Almarhum kakeknya tak pernah menikah putih sehingga nenek moyang mengatakan ke anak itu harus menikah dan dia memilih Helen menjadi pengantin wanitanya," ujar Masilela seperti dikutip Zimdiaspora, 

Menurut sang ibu, keluarga sangat serius dengan pernikahan itu. Bahkan keluarga membayar untuk pengantin wanita pada Maret tahun lalu dan menghabiskan banyak uang pada pernikahan yang dipercaya diinginkan nenek moyang itu.

Pengantin wanita mengatakan kalau dirinya merupakan wanita yang sudah bersuami dan memiliki lima anak. Namun ia bersedia menikahi bocah 8 tahun karena ini merupakan bagian ritual nenek moyang.

"Saya sudah menikah dan memiliki lima anak-anak saya sendiri, tapi saya tahu kalau ini yang nenek moyang inginkan dan sekarang mereka senang. Ini adalah ritual, Kami hanya menjalaninya sekarang, tapi itu adalah tanda bahwa ia akan menikah suatu hari nanti," ujar Helen.

Sedangkan, pengantin pria yang masih bocah itu menjelaskan kalau dia ingin menikah dan memilih Helen karena mencintainya."Saya mengatakan kepada ibu saya kalau saya ingin menikah karena saya benar-benar ingin. Saya memilihnya karena saya mencintainya dan saya bahagia menikah dengannya, tapi saya harus sekolah dan rajin belajar. Ketika saya tua nanti, saya akan menikahi wanita yang seusia saya," ungkapnya.

Pernikahan ini diakui tetangga sungguh mengejutkan. Seorang tetangga wanita mengatakan,"Bagaimana bisa sebuah keluarga pergi begitu jauh untuk leluhurnya. Ini menunjukkan orang menerima pesan dari nenek moyangnya dengan serius".

Pernikahan ini bukanlah pernikahan yang sah. Pernikahan ini hanya dilakukan untuk keperluan ritual. Dan pasangan yang bahagia menutup pernikahannya itu dengan ciuman satu sama lain.

Lisa,Menjalani Rekonstruksi Wajah Yang Terakhir



ReadNet 88 -Teknik rumit dan waktu panjang yang dibutuhkan untuk melakukan rekonstruksi wajah dan leher korban kekerasan akibat siraman air keras, Siti Nur Jazilah kemungkinan akan berakhir setelah operasi ke 17 yang dilangsungkan Rabu di RSU Dr Soetomo Surabaya, hari ini.

Lisa sudah menjalani 16 kali prosedur pembedahan sejak 2006 tiap sesi berlangsung antara tiga hingga 12 jam di ruang bedah.

Kerusakan wajahnya begitu parah saat pertama dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, perempuan cantik asli Turen, Malang Jawa Timur sempat mengalami kesulitan bernapas karena tulang hidungnya melekat akibat siaraman air keras.

"Kita harapkan ini yang terakhir, meski pun kita tidak bisa bikin Lisa cantik lagi tapi ini hasil maksimal yang bisa diupayakan," kata Ketua Forum Pers RSU Dr Soetomo, Dr Urip Murtedja.

Rumah sakit terbesar di Surabaya itu membentuk sebuah tim lintas keahlian untuk menangani upaya reka ulang wajah Lisa yang terdiri dari sekitar 50 orang. Sebagian dokter bergelar profesor dan guru besar dari Universitas Airlangga dengan bidang keahlian dari bedan, anestesi hingga psikologi.

Tim merekonstruksi wajah Lisa dengan mereka ulang dagu, bibir, pipi, kelopak mata dan leher.

"Seluruhnya dilakukan dengan bedah mikroskopik yang sangat detil dan rumit jadi memang harus berulang-ulang dan dalam waktu lama," tambah Urip.

Prosedur bedah mekroskopik dengan mengganti jaringan parut akibat rusak oleh benda berbahaya seperti air keras dengan jaringan yang diambil dari tubuh pasien sendiri ini diyakini baru pertama dilakukan di Indoensia.

"Skala rekonstruksinya sangat luas, operasinya saja belasan kali dan tekniknya sangat canggih," kata Urip.
'Sudah realistis'


Selain operasi fisik, Lisa juga menjalani terapi psikologi dengan harapan dapat hidup mandiri .

Lisa, 28, juga menjalani terapi psikologi terus-menerus selama jalannya perawatan sejak enam tahun lalu.

Operasi rekonstruksi wajah akibat kejadian kekerasan dan traumatis menurut dokter sering kali gagal justru karena pasien tak siap dengan realitas pasca pembedahan.

"Lisa juga takut nanti tidak cantik lagi, dulunya kan dia primadona to," jelas Urip Murtedja.

Tapi sejak operasi ke-12 menurut tim dokter perempuan yang kini hidup mandiri dengan membuat asesori ini sudah mampu menerima kenyataan. Bolak-balik keluar masuk RS Lisa rajin ikut kegiatan sosial sekitar RS termasuk pameran karya kerajinannya agar dapat hidup mandiri.

"Jadi kita bukan cuma tangani operasi fisiknya tapi juga menyiapkan mentalnya, ini satu paket."

Berasal dari sebuah desa di Kecamatan Turen, Malang, Lisa sudah harus bekerja sejak muda karena berasal dari keluarga miskin. Tak jelas bagaimana dirinya bertemu dan dinikahi oleh Mulyono Eko, 48, hingga kemudian serangan dengan air keras itu terjadi.

Pengadilan menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara atas kejahatan terhadap Lisa ini, tambah enam bulan karena Mulyono terbukti memalsukan surat nikah dengan Lisa.
Studi kasus berharga

Kasus KDRT dengan bentuk penyiraman air keras tidak banyak dilaporkan di Indonesia, meski dari waktu ke waktu media melaporkan terjadinya insiden mengerikan ini.

Dalam kasus Lisa, akibatnya sangat parah bahkans etelah 16 kali operasi.

"Jelas ciptaan Tuhan jauh lebih agung dan cantik, kita tak akan bisa menyamai bagaimanapun canggihnya," tambah Dr Urip Murtedja mengakui.

Jalannya operasi ini menarik perhatian publik sejak pembedahan pertama tahun 2006 termasukd ari praktisi bedah seluruh Indoensia yang emnyatakan tertarik.

"Ada dokter dari Jakarta, Bandung, daerah lain yang ingin ikut belajar dari kasus ini karena ini dianggap studi kasus yang langka dan penting. Ada juga permintaan melakukan prosedur serupa untuk pasien lain," tambah Urip.

Jika satu prosedur bedah plastik sederhana sedikitnya makan biaya puluhan juta, maka rangkaian operasi yang dijalani Lisa mungkin menghabiskan ongkos hingga miliaran rupiah.

Meski demikian Urip mengatakan tak menghitung pasti berapa biaya untuk prosedur yang dijalani Lisa ini.

"Yang jelas ini berkat Jamkesmas, kita selalu lapor pada Kementrian Kesehatan."

Gara - Gara Penumpang Joget Harlem Shake,Pesawat Ini pun Nyaris Tergelincir [Video]


Joget harlem shake di atas pesawat.

ReadNet 88 -Federasi Penerbangan Internasional (FAA) tengah menyelidiki kecelakaan hampir terjadi di pesawat tujuan Kota San Diego, Amerika Serikat. Penyebabnya seluruh penumpang melakukan joget fenomenal Harlem Shake saat burung besi itu tengah mengudara.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (1/3), pesawat membawa rombongan tim Frisbee dari Universitas Colorado ini hendak menghadiri turnamen untuk merayakan Hari Presiden.

Di tengah perjalanan para penumpang melakukan joget ini. Mereka melompat-lompat dan berguncang-guncang dalam pesawat, termasuk seseorang dengan kostum pisang, dan lainnya lagi mengenakan topeng mirip mantan presiden Amerika Abraham Lincoln.

Menurut penumpang mereka telah meminta izin awak pesawat untuk melakukan Harlem Shake. "Kami tidak merasa melakukan hal yang salah. Kami sudah meminta izin dan mereka mengatakan ini aman," ujar salah seorang penumpang tidak disebutkan namanya. Penumpang juga memastikan joget itu dilakukan saat kondisi pesawat stabil dan tanda lampu penggunaan sabuk pengaman dimatikan. 

Allen Kenitzer juru bicara dari pihak penerbangan mengatakan FAA memulai investigasinya dan ingin mendapat keterangan bagaimana hal itu bisa terjadi. Menurut pakar penerbangan Glen Winn, kejadian semacam itu bisa menimbulkan masalah apalagi dilakukan pada ketinggian 9,14 kilometer. "Saya hanya tidak percaya kenapa awak kabin membiarkan para penumpang melakukan hal ini," ujarnya. 

Ingin melihat goyang Harlem di atas pesawat hampir celaka ini? Berikut videonya yang diunggah ke situs berbagi video Youtube.

NASA Merilis Gambar Planet Merkurius Dengan Warna Warni Yang Indah


ReadNet 88 -Planet Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya kita, dan mungkin terlihat oleh mata manusia seperti bulan Bumi. Tetapi secara mengejutkan NASA mempublikasikan penampilan Merkurius yang berbeda dengan yang kita yakini selama ini.

Planet Merkurius yang dipetakan oleh satelit NASA Messenger ternyata memiliki warna-warni yang indah. Variasi warna itu menandakan komposisi, planet kecil ini mempunyai berbagai jenis batuan di permukaannya. 

Instrumen pesawat ruang angkasa Messenger milik NASA juga mengungkapkan di sana terdapat beragam bahan kimia dan mineral. Satelit Messenger milik NASA menggambarkan penampilan sebenarnya dari planet merkurius “Ini adalah planet eksentrik,” ungkap David Blewett dari Universitas Johns Hopkins, kepada Asosiasi Wartawan Amerika pada Pertemuan Kemajuan Ilmu Pengetahuan (Advancement of Science meeting) di Boston pekan lalu. 


Merkurius merupakan planet terkecil dari delapan planet dari tata surya kita, karena planet Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet penuh. Planet terkecil ini juga memiliki medan magnet global seperti yang ada di Bumi, Venus dan Mars. Variasi warna planet ini menandakan adanya komposisi mineral, bebatuan dan bahan kimia di permukaannya. 


Dalam gambar yang dirilis oleh NASA pada Jumat pekan lalu, cekungan dampak dari tubrukan meteor terlihat di bagian atas Merkurius, dan warna oranye terang menandakan dataran vulkanik. Sedangkan bintik-bintik oranye dan cokelat kecil adalah tempat di mana material tersimpan karena adanya erosi oleh letusan gunung berapi. 


Penelitian NASA bulan Desember tahun lalu menunjukkan adanya es dan bahan organik di dalam kawah permanen di bagian kutub planet Merkuri. Tubrukan meteor terlihat di bagian atas Merkurius 

Satelit Messenger NASA melakukan misi utama pemetaan pada Maret 2012 selama setahun, dan saat ini misinya adalah membuat survei lebih rinci. Berikut ini gambar-gambar planet Merkurius lainnya yang diambil oleh satelit Messenger NASA: 






Profesi Unik,Dibayar Mahal Untuk Menangis


ReadNet 88 -Tangisi jenazah, seorang perempuan di Taiwan pasang honor Rp5,6 jutaDalam tradisi pemakaman keluarga di Taiwan, kehadiran seorang "tukang tangis" yang mewakili duka keluarga yang ditinggalkan lumrah ditemui. Dia tidak sekadar sesenggukan, namun menangis dengan kencang untuk sekian lama selama prosesi penghormatan terhadap jenazah sebelum dikubur atau dikremasi. Ini demi menunjukkan rasa duka yang mendalam.

Walau terdengar asing di telinga, ini merupakan profesi tua di Taiwan yang diwariskan secara turun temurun. Salah satu wakil generasi muda yang masih menekuni profesi ini adalah Liu Jun-Lin (30).

Dia sudah menjalani profesi juru tangis pemakaman selama beberapa tahun. Walau terdengar menyeramkan karena harus melihat jenazah orang yang telah tiada, namun Jun-Lin mengaku mencintai profesi yang bagi sebagian orang dinilai aneh.

Stigma Negatif
Jun-Lin mengaku memperoleh bakat sindennya dari nenek dan ibunya yang dulu juga menekuni profesi serupa. Jun-Lin kecil kerap menemani sang ibu bekerja dengan hadir di acara-acara pemakaman.

Ketika berada di rumah, dia sering menirukan gaya sang ibu dan kakak tertuanya ketika mereka berlatih. "Saya meraih benda apa pun yang ada di dekat saya dan berpura-pura itu adalah mikrofon," ujar Jun-Lin seperti dikutip laman BBC, Selasa 26 Februari 2013.

Dia pun akhirnya menekuni pekerjaan itu secara profesional karena tuntutan keadaan. Ketika berusia 11 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia. Jun-Lin kecil dan adik laki-lakinya akhirnya diasuh sang nenek dan mengajaknya untuk terlibat dalam usaha keluarga itu demi bertahan hidup.

Jun-Lin kerap harus bangun di pagi-pagi buta untuk berlatih dan bahkan harus melewatkan sekolah. Ketika berada di sekolah pun, Jun-Lin masih harus bersabar menghadapi cemoohan teman-temannya mengenai kostum yang dia kenakan ketika bekerja.

"Mereka bilang pekerjaan saya aneh. Saya jelek dan terlihat sangat bodoh. Saat itu saya merasa tidak percaya diri dan menganggap mereka tidak menyukai saya," tutur Jun-Lin.

Stigma negatif juga datang dari keluarga klien yang menggunakan jasanya. "Kadang-kadang, sebelum kami memulai penampilan, keluarga yang berduka akan berbicara ketus terhadap kami. Tapi setelah melihat penampilan kami, mereka menangis dan bahkan mengucapkan terima kasih," katanya.

Memulai Karier Profesional
Berangkat dari testimonial keluarga yang berduka itulah, Jun-Lin menyadari bahwa pekerjaan yang dia lakukan ternyata dapat memberikan manfaat bagi orang lain. 
Menurut Jun-Lin, setelah mendengar tangisannya yang terkesan berirama, pihak keluarga yang berduka terbantu untuk melepaskan emosi atau mengungkapkan hal yang tidak berani mereka katakan selama prosesi pemakaman.

"Bagi mereka yang merasa malu dan takut untuk menangis, penampilanku ternyata juga membantu mereka untuk meluapkan emosinya dengan menangis," ujarnya.

Jun-Lin pun akhirnya memutuskan untuk menekuni profesi ini secara profesional. Dengan dibantu iringan instrumen petik yang dibawakan oleh adiknya, Jun-Lin menampilan hiburan yang berbeda.

Kemampuan olah vokalnya pun terus dilatih, sehingga dia bisa menyanyi sambil menangis dengan suara panjang yang menyayat hati. Jun-Lin mengaku setiap tetes air mata yang dia keluarkan asli karena dia turut merasakan duka keluarga yang ditinggalkan.

"Di setiap proses pemakaman yang kamu hadiri, kamu juga harus merasakan bahwa mereka adalah keluargamu juga. Ketika saya menyaksikan banyak 
orang yang berduka, saya bahkan bisa lebih sedih lagi," ungkapnya.

Maka tak heran jika kini dia berhasil menjadi juru tangis di acara pemakaman dengan tarif bayaran yang tinggi. Untuk sekali hadir dan mengisi prosesi pemakaman, Jun-Lin mematok tarif yang nilainya setara Rp5,6 juta. 
Taraf perekonomian mereka pun meningkat. Kini, dia dan sang adik sudah mampu membeli rumah mereka sendiri.

Menurut Direktur Pemakaman, Lin Zhenzhang, yang sudah lama bekerja sama dengan Jun-Lin tidak heran akan keberhasilan yang diraih wanita berusia 30 tahun itu. Zhenzhang menganggap usia Jun-Lin yang masih muda dan penampilannya yang cantik membuat profesi ini tidak selalu identik hanya dilakoni oleh orang tua saja.

"Itu yang justru membuat orang semakin penasaran terhadap dirinya," ujar Zhenzhang kepada BBC.

Tantangan Krisis 
Namun usaha di bidang ini mengalami penurunan akibat krisis ekonomi. Menurut Zhenzhang, jumlah sinden pemakaman semakin lama semakin berkurang, karena orang Taiwan sudah semakin jarang membuat prosesi pemakaman yang megah.

"Sehingga orang-orang seperti Jun-Lin harus mencari cara untuk terus memperbarui profesinya atau mencari sumber pemasukan yang lain," ungkap Zhenzhang.

Jun-Lin pun tidak tinggal diam melihat hal ini. Dia segera mengelola usaha keluarganya ini secara profesional. Dia kemudian merekrut 20 asisten wanita cantik dan muda untuk membantu prosesi pemakaman dan pengawetan jenazah.

Dia pun kini semakin menuai sukses, karena tidak ada pemain lain yang melakukan hal serupa di utara Taiwan. Jun-Lin juga bertekad untuk tidak akan meninggalkan usaha keluarga yang dirintis oleh neneknya itu.

"Ini adalah sesuatu yang diperjuangkan oleh nenek saya dan saya akan mengajarkan kepada orang lain apa yang telah diajarkannya. Saya akan terus melanjutkan tradisi yang dia bawa," kata Jun-Lin. - See more at: http://www.fashingnet.com/2013/03/profesi-unik-dibayar-untuk-menangis.html#sthash.W3UMOgbx.dpuf

 
READNET 88 CONTACT US | Bloggerized by ILHAM BANDERAS - ABOUT US | MORE INFO