Curhatan : Maafkan aku..sebab Aku Mencintai Suamimu

Read Net 88 - Aku…. masihlah sangat sangat muda, saat ini usia ku baru 20 tahun, aku tak tau seperti apa balasan perbuatanku nanti dimasa yang akan datangg…. sejak usia 18 tahun aku jatuh cinta.. yah jatuh cinta pada usia seperti itu sangatlah wajar, namun tidak denganku, aku mencintai orang yang salah. Kini hampir 2 tahun sudah aku menjalani ini semua dan aku tak tau akan sampai kapan, sampai kapan aku akan terpuruk dalam keadaan ini, kadang aku bahagia diatas penderitaan orang lain.. tapi kadang aku juga sangat sangat menderita dalam keadaan ini…. yahhh.
Semua kisahku berawal pada saat aku bekerja disebuah perusahaan swasta di kota tempatku tinggal, belum lama aku kerja disana tapi sudah membawaku ke jurang yang dalam…. bos ku yang kusegani ternyata mencintaiku, aku tak tau itu benar atau tidak, yang aku tau dia mengatakan dari mulutnya sendiri sambil menggenggam tanganku bahwa dia mencintaiku.
Awalnya aku tak pernah menghiraukannya, karna aku pikir mungkin dia hanya bercanda padaku, namun seiring dengan berjalannya waktu dia semakin perhatian denganku, segala sesuatuku sering dia perhatikan, dan sampai pada saat dia menyatakan cintanya yang kedua, aku tak tau apa yang ada dipikiranku saat itu, dia menggenggam tanganku dan mengatakan lagi bahwa dia mencintaiku, dan merasa damai saat berada didekat ku
Saat itu aku membiarkan genggaman tangannya, sampai pada saat dia memelukku dan mencium bibirku, aku hanya diam… dan aku membalas pelukan itu, saat itu aku seperti tenang di pelukannya, namun satu hal yang ada di pikiranku dan membuatku merasa bersalah… aku teringat istri dan anaknya…
Yahhh selama ini aku bisa di bilang dekat dengan istri dan anaknya… namun kedekatan itu yang membawaku pada jurang ini… maafkan aku Bu, AKU TAK BERMAKSUD SEPERTI ITU, SUNGGUH AKU TAK PERNAH PUNYA NIAT DEMIKIAN…
Setelah kejadian itu sepertinya bos ku mengganggap aku telah menerima cintanya, dia bersikap layaknya pacarku, mulai marah kalau aku chatingan dan facebookan dengan laki-laki, mulai mengatur hidup ku, hingga suatu saat, malam yang tak bisa kulupakan, aku benar-benar merasakan bahwa aku merasakan hal yang sama seperti yang dia rasakan, aku merasa cemburu pada istri dan anaknya.
Aku tak ingin mengikuti perasaan itu, mati-matian ku sembunyikan rasa sayangku, namun dia terus-terusan memancingku untuk mengeluarkan rasa sayang dan ungkapan sayangku, dia selalu ingin aku mengirimkan kata-kata romantis dan manis untuknya, dan itu membuatku sangat terluka, bagaimana mungkin aku harus mengirimkan puisi cinta sementara aku tak memilikinya?
Setiap aku mengetik kata-kata romantis untuknya, aku merasa bahagia tapi setelah itu kebahagiaanku berubah menjadi derita. Aku sempat ingin lari dari keadaan itu, namun dia terus mengejarku dan aku tak kuasa untuk menghindar. Suatu saat dia berkata apakah aku menyayanginya? dan aku jawab iya, dia berkata kalau kamu sayang sama aku kenapa kamu gak pernah mengungkapkannya dan menunjukkannya kepadaku?, dan akupun menjawab, aku mencintai kamu tapi aku tak bisa memilikimu. Aku selalu berusaha mendapatkan apa yang aku inginkan, tapi aku tidak mau dengan yang ini, tak mungkin aku tega melakukan ini pada anak dan istrimu, aku tak ingin suatu saat memiliki keinginan memilikimu, yahhh.. dia terdiam dan dia mengatakan dia malu padaku, namun tak cukup sampai disitu, dia selalu mencemburui aku kepada setiap ada laki-laki yang dekat denganku, dan hidupku semakin hari semakin diatur.
Sampai suatu hari aku berontak dengan keadaan ini, dia mengatakan padaku bahwa dia akan menikahi aku, dia akan mnceraikan istrinya dan akan menikah denganku, yahhh… hati wanita mana yg tidak bahagia mendengar kata-kata ingin dinikahi oleh laki-laki yang dicintainya?
Tapi apakah aku harus bahagia dengan perkataan itu, aku tak bisa bohong, aku sangat mengharapkan hal itu, dan aku percaya dengannya.. yah memang aku bodoh… namun tak mungkin aku menolaknya… aku mencintai dia dan aku semakin mengharapkannya… aku bahagia atas jalan hidup ku ini, aku semakin mencintainya… tapi perasaan bersalah itu selalu muncul di diriku, terkadang aku muak.. aku marah.. aku benci,, tapi tak sepatutnya aku marah pada istri dan anaknya….
Aku rasa aku juga bernasib sama seperti istrinya.. aku juga adalah korban.. aku korban dari rumah tangga mereka, istrinya yang tidak bisa melayani suaminya di ranjang dengan baik membuat aku terbawa pada ini semua…. aku yg menjadi pengganti istrinya untuk memuaskan nafsunya… tapi tidak untuk rumah tangganya.
Maafkan aku bu… aku juga menginginkan suami.. aku tau aku salah, tapi bukan aku yang memulai dan akupun juga korban atas kemalasan ibu.

 
READNET 88 CONTACT US | Bloggerized by ILHAM BANDERAS - ABOUT US | MORE INFO