Read Net 88 - Pasangan yang telah menikah bertahun-tahun, umumnya dihantui perasaan bosan. Anda ingin seperti pengantin baru lagi? Inilah rahasianya:
Ciptakan rasa rindu!
Salah satu indikasi pasangan yang bahagia adalah bila ada perasaan saling merindukan. Namun kalau sepanjang hari secara fisik selalu bertemu dan selalu lengket, tentu saja perasaan rindu tak muncul. Jadi usahakan untuk berada 'jauh' darinya setiap hari. Karena rindu, pasangan yang bahagia sering saling bertelepon sekedar untuk menyapa dan melepas rindu.
Maka bila suami punya hobi memancing, sementara Anda sendiri lebih suka di rumah, biarkanlah ia pergi ke sungai atau ke laut bersama teman-temannya.Kalau sudah beberapa jam berpisah, tentu Anda berdua akan saling merindukan. Sehingga suami akan pulang dengan membawa serta kerinduannya meskipun tanpa ikan seekorpun.
Pura-pura bodoh
Suasana segar dalam rumah perlu dijaga dengan baik. Hubungan yang hangat bisa diperoleh lewat aktivitas sederhana, misalnya mengisi TTS, menonton acara televisi, bermain game, membersihkan rumah atau melakukan pekerjaan rumah lainnya. Sesekali dengan manja berpura-pura menjadi orang bodoh dengan menanyakan ini itu kepadanya. Lontarkan pula humor-humor segar yang membuat geli. Bisa lelucon umum atau nakal yang berbau seks akan menambah suasana lain.
Parfum pengantin
Anda masih ingat malam pengantin?Harumnya ruangan dan parfum pasangan kita?Coba bangkitkan kembali mimpi itu, dan caranya sangat mudah yaitu dengan memakai parfum atau cologne yang sama. Untuk mendukung suasana, cobalah pakai fresh room yang baunya disukai pasangan kita.
Dan jangan lupa bagian-bagian yang sering disentuh hidung pasangan Anda juga dispray dengan wewangian yang mampu menggairahkan seks pasangan.
Memang kesannya aneh bila kita membangkitkan nostalgia itu, tetapi cobalah rasakan betapa semua ini menjadi magnet yang mampu menggelorakan gairah kedua belah pihak. Memang ada yang menciptakan suasana seperti ini atas kesepakatan, namun bila salah satu pasangan membuat kejutan, maka gairah yang menggelora akan terasa lain. Anda kurang percaya? Cobalah kiat ini dan Anda akan tercengang dengan hasilnya.
Bukan orientasi seks
Ketika Anda menikah, boleh jadi, Anda mengira bisa menikmati seks kapan saja Anda inginkan. Padahal seks yang menyenangkan dan sehat bila dilakukan dengan senang hati, tanpa ada beban diantara suami istri. Tetapi sering dengan bertambahnya usia, banyak pasangan yang menyadari bahwa seks tidak mungkin dilakukan setiap malam.
Penelitian membuktikan hanya 33% orang dewasa melakukan seks lebih dari sekali dalam seminggu. Malah ada yang menganggap bahwa seks setiap hari itu sangat jauh dari kenyataan. Kendati demikian, bukan berarti setiap hari Anda tidak boleh menjadi penggoda atau berbicara seks bersama pasangan.
Komunikasi di tempat tidur
Pasangan suami istri yang bahagia pasti punya kebiasaan saling bicara satu sama lain setiap ada kesempatan. Namun bila hubungan bisa dijalin dan diutarakan ketika sedang tiduran (santai) dan masing-masing bisa mengutarakan perasaan, maka komunikasi akan lebih efektif. Apalagi kalau ini menyangkut cinta.
Memaklumi kesalahan pasangan
Inilah yang sering diingkari. Pertama kali bertemu, segala kekurangan yang dimiliki kekasih seakan tak dipedulikan. Namun, setelah menikah, kekurangan demi kekurangan mulai dipermasalahkan. Hingga akhirnya muncul kalimat-kalimat seperti: "Tahu begini aku dulu tak akan menikah dengan kamu." "Aku kecewa dengan kamu.." dan sebagainya.
Padahal ketika Anda telah mengatakan "I do.." atau "Saya terima nikahnya..." atau memutuskan menikah dengannya, Anda berdua telah sepakat untuk saling menerima dan berbagi dalam suka dan duka. Jadi bersikaplah bijak dengan memaklumi kekurangan pasangan Anda bila ia melakukan kesalahan yang biasa terjadi.
Sadarilah, manusia tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk Anda dan pasangan. Jadi, saat pasangan Anda melakukan sesuatu yang menurut Anda itu salah, ingatlah bahwa Anda pun pasti pernah melakukan kesalahan.
Taruhlah, Anda menuduh pasangan tidak jujur. Tanyakan pada diri Anda, apakah Anda sudah cukup jujur pula pada pasangan? atau, misalnya Anda jengkel karena ulah suami yang suka pulang malam, meski sudah setiap hari Anda tegur. Ingatlah, Anda juga sering keluar rumah taboa sepengetahuannya meski tahu suami Anda tak menyukai itu.
Dengan saling memaklumi kekurangan dan kesalahan pasangan, Anda berdua terhindar dari pertengkaran yang tidak perlu.