Untuk menyisir Aremania yang tetap mengenakan atribut tersebut, PT KAI bersama jajaran Polres Malang Kota, Sabtu (5/5), menggelar razia di Stasiun Kotabaru. Razia tersebut difokuskan pada penumpang Matarmaja jurusan Malang-Jakarta.
"Jajaran Direksi PT KAI memang melarang penumpang yang menggunakan atribut suporter guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan naik KA," kata Humas PT KAI Daops 8 Surabaya Sri Winato di Stasiun Kotabaru, Malang.
Ia mengaku, pihaknya tidak ingin ada tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum suporter atau warga di daerah tertentu yang melakukan pelemparan karena KA tersebut membawa suporter.
Sebab, katanya, selain dapat merusak sarana dan prasarana yang dimiliki KA serta mengganggu kenyamanan dan keamanan penumpang lainnya.
"Sudah banyak kasus pelemparan maupun keributan di dalam kereta ketika mengangkut suporter, sehingga kami melarang suporter mengenakan atribut," tegasnya.
Setelah dilakukan penyisiran (razia), katanya, Aremania yang berangkat ke Solo akhirnya bersedia menanggalkan semua atribut, sehingga mereka termasuk penumpang biasa.
Selain itu, lanjutnya, dari razia itu juga ditemukan ada 20 Aremania yang tidak mengantongi tiket dan diduga mereka juga akan berangkat ke Solo dengan KA Matarmaja.
Akan tetapi, kata Winarto, setelah diberikan sosialiasi dan pengertian, akhirnya mereka bersedia membeli tiket.
"Kami berharap selama dalam perjalanan tidak ada keributan atau tindakan anarkis, baik dari pihak suporter maupun dari suporter lain yang kebetulan wilayahnya dilewati," tegasnya.
Sementara itu Aremania menjamin jika selama dalam perjalanan dengan KA tidak akan terjadi kerusuhan, keonaran, apalagi tindakan anarkis.
"Insya Allah kami bisa tertib hingga sampai di tujuan (Solo)," kata Aremania asal Dinoyo, Afriansyah. (Ant/X-12/ip)
Posted in: Sport
