Bukan hanya rokok, morfin, dan alkohol saja, keseksian tubuh yang dimiliki wanita ternya bisa menjadi candu bagi kaum hawa, sebuah studi baru membuktikan.
Menurut sebuah studi di Amerika Serikat, melihat sosok perempuan bertubuh sintal dapat mengaktifkan bagian otak laki-laki yang berhubungan dengan perasaan penghargaan.
Efeknya yang dirasakan sama seperti ketika seseorang meminum minuman beralkohol atau mengkonsumsi obat-obatan. Ini menjadi jawaban mengapa bentuk tubuh seperti Jennifer Lopez dan Beyonce Knowles, dianggap menarik secara seksual oleh kaum lelaki.
Dalam penelitianya, para ilmuwan dari Georgia Gwinnett College memperlihatkan tujuh foto pinggul perempuan kepada 14 laki-laki berusia rata-rata 25 tahun yang menjadi respondennya.
Mereka kemudian memperlihatkan foto perempuan yang sama setelah melakukan operasi plastik untuk memindahkan lemak dari pinggang ke bagian bokong mereka tanpa mengubah berat badan keseluruhan.
Dari hasil scan otak yang dilakukan terhadap responden lelaki terungkap bahwa ketika mereka melihat foto perempuan yang telah melewati proses operasi, bagian otak laki-laki yang berkaitan dengan penghargaan teraktivasi, termasuk area yang juga merespon ketika seseorang mengkonsumsi alkohol dan narkoba.
Melalui alat pemindaian diketahui bahwa ketika melihat para pria ini melihat foto pinggang wanita yang telah dioperasi, bagian otak yang teraktivasi adalah bagian yang juga merespon ketika seseorang meminum alkohol dan obat-obatan.
Hal ini tidak terlalu mengejutkan betapa evolusi manusia kini sudah membuat bentuk tubuh menarik wanita menjadi hal yang mencandu.
Dilansir msnbc, Steven Platek, ilmuwan neuro yang meneliti evolusi kognitif di Georgia Gwinnett College, Lawrenceville, Georgia, menjelaskan bahwa penelitian ini bisa membantu kita memahami kaitan candu pornografi dan kelainan yang serupa.
"Temuan ini bisa membantu kita memahami lebih lanjut mengenai kecanduan akan pornografi dan kelainan terkait lainnya, seperti disfungsi ereksi ketika tidak dibantu pornografi,” ujar Platek.
Mr Platek, yang merinci hasil temuannya dalam jurnal Plos One, juga mengatakan ini mungkin menjadi bukti bahwa penilaian kecantikan perempuan terhadap lemak tubuh tak lebih hanya karena aturan masyarakat dan bukan masalah kelainan pada otak.
"Temuan ini juga bisa digunakan untuk penyelidikan ilmiah mengenai ketidaksetiaan seksual," tandasnya.
Penelitian lebih lanjut diharapkan bisa menerangkan efek tubuh wanita yang seksi tersebut pada otak wanita.
"Ditengarai, wanita juga menganggap bentuk tubuh ala jam pasir sama menariknya seperti cara pandang pria terhadap obyek tersebut. Namun, pada wanita, hal itu ditafsirkan berbeda," terang Platek.
Para wanita melihat bentuk wanita lain yang menarik sebagai usaha untuk mengukur keseksian tubuhnya sendiri. Ini merupakan semacam sistem dalam pikiran wanita agar prianya tetap tertarik padanya. [mor]