ReadNet 88 - Menurut penelitian terkini oleh peneliti dari Swiss dan Jerman, menembakkan laser ke langit dapat menghasilkan hujan. Namun, teknologi ini menyebabkan kontroversi karena efektivitas dan kemungkinan efek samping yang disebabkannya.
"Saat ini, penelitian kami mengungkapkan bahwa laser dapat merangsang partikel kecil," terang Jerome Kasparian, salah satu peneliti. "Ini belum tahap yang efisien untuk menciptakan hujan dengan laser, namun ini adalah tahap terbukanya jalan baru."
Teknik laser ini menggunakan photodissociation, di mana photon pecah di atmosfer yang memproduksi ozon dan nitrogen oksida. Hal ini menyebabkan partikel asam terbentuk dan mengikat molekul air sehingga terciptalah hujan.
Demonstrasi di laboratorium
Peneliti mengharapkan adanya laser berskala exawatt agar teknik ini berhasil. Tahun lalu, sudah dilakukan demonstrasi dengan menggunakan laser bertenaga 100 terawatt dan 5 terawatt. Menurut Kasparian, menciptakan hujan membutuhkan partikel air kecil yang berkembang menjadi tetesan air dengan ukuran yang memadai.
Pengujian langsung di Atmosfer dan berhasil!
"Dibutuhkan juga produksi partikel dalam angka yang cukup. Jika terlalu sedikit, kita hanya mendapatkan beberapa tetes," ungkap Kasparian lagi.
Di masa depan, mereka menganjurkan dilakukan penelitian skala lanjutan yang lebih besar untuk pengembangan laser yang dapat menciptakan bibit air dalam skala besar. Tujuannya sekarang yaitu untuk mengoptimalkan kondisi laser, proses kondensasi, dan kesempatan untuk mendapatkan jumlah air terkondensasi secara makro, tambah Kasparian.
Sumber
"Saat ini, penelitian kami mengungkapkan bahwa laser dapat merangsang partikel kecil," terang Jerome Kasparian, salah satu peneliti. "Ini belum tahap yang efisien untuk menciptakan hujan dengan laser, namun ini adalah tahap terbukanya jalan baru."
Teknik laser ini menggunakan photodissociation, di mana photon pecah di atmosfer yang memproduksi ozon dan nitrogen oksida. Hal ini menyebabkan partikel asam terbentuk dan mengikat molekul air sehingga terciptalah hujan.
Demonstrasi di laboratorium
Peneliti mengharapkan adanya laser berskala exawatt agar teknik ini berhasil. Tahun lalu, sudah dilakukan demonstrasi dengan menggunakan laser bertenaga 100 terawatt dan 5 terawatt. Menurut Kasparian, menciptakan hujan membutuhkan partikel air kecil yang berkembang menjadi tetesan air dengan ukuran yang memadai.
Pengujian langsung di Atmosfer dan berhasil!
"Dibutuhkan juga produksi partikel dalam angka yang cukup. Jika terlalu sedikit, kita hanya mendapatkan beberapa tetes," ungkap Kasparian lagi.
Di masa depan, mereka menganjurkan dilakukan penelitian skala lanjutan yang lebih besar untuk pengembangan laser yang dapat menciptakan bibit air dalam skala besar. Tujuannya sekarang yaitu untuk mengoptimalkan kondisi laser, proses kondensasi, dan kesempatan untuk mendapatkan jumlah air terkondensasi secara makro, tambah Kasparian.
Sumber