Aneh, Lomba Renang Pakai Boneka Seks Ini Sangat Ditakuti Presiden Rusia


ReadNet 88 - Ketika Anda hidup di negara yang memiliki musim dingin yang lebih panjang dan musim panas yang lebih pendek, apa kira-kira yang akan Anda lakukan di saat cuaca terasa hangat?

Di Rusia, ada sebuah event unik yang dilakukan setiap bulan Agustus bernama Bubble Baba Challenge. Event ini merupakan ajang kompetisi di mana ratusan peserta berlomba menyeberangi sungai Vuoska sambil membawa boneka seks miliknya.

Event Bubble Baba Challenge dimulai sejak tahun 2003 silam. Ide event unik itu sendiri hadir dari hasil buah keisengan Dmity Bulawinov. Saat itu Bulawinov sedang mengadakan pesta bersama dengan beberapa sahabatnya. Sebagai pelengkap pesya, mereka mengundang beberapa wanita untuk ikut bergabung. Namun sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang hadir.

Ketidak hadiran para gadis membuat topik pembicaraan mereka menyasar ke arah penggunaan boneka seks. Dan akhirnya ide untuk melakukan lomba tersebut muncul setelah salah seorang dari mereka mengatakan boneka itu juga bisa digunakan sebagai pelampung.

Sejak saat itulah, Bubble Baba Challenge (kata 'Baba' merupakan istilah Rusia untuk wanita) diadakan setiap tahunnya di desa Losevo, sekitar 110 km dari St. Petersburg. Tidak hanya pria, lomba ini juga bisa diikuti oleh kaum wanita.


Event 'Bubble Baba Challenge' dimulai tahun 2003 dari sebuah keisengan.


Tidak hanya pria, event ini juga dimeriahkan oleh peserta wanita.

Rencananya tahun ini merupakan tahun kesepuluh diadakannya kompetisi tersebut. Dmity Bulawinov yang bertindak sebagai pihak penyelenggara telah mempersiapkan sejak jauh hari. Ia berharap tahun ini menjadi event terbesar yang pernah diadakan, melihat dari statistik 600 peserta yang ikut serta di tahun 2011 silam.

Akan tetapi, beberapa hari sebelum event diadakan, pihak keamanan setempat tidak memberikan ijin. Mereka menyebut faktor keamanan peserta menjadi alasan, mengingat tingginya debit air di sungai itu.




Namun Bulawinov dan rekan-rekannya tidak sepenuhnya mempercayai alasan tersebut. Mereka menuduh pihak kepolisian setempat mendapat tekanan dari pemerintah Rusia pimpinan presiden Vladimir Putin karena takut dijadikan sebagai ajang kegiatan anti-Putin. Terlebih lagi event ini sudah sering dilakukan sebelumnya dan pihak penyelenggara selalu memastikan keamanan para peserta.




Babak final Bubble Baba Challenge.

Meski kecewa, pihak penyelenggara tetap menerima keputusan tersebut dan meminta maaf kepada seluruh peserta yang telah mendaftarkan dirinya di event tahun ini. Namun mereka menegaskan akan tetap mengadakan event lomba tersebut tahun depan. "Bubble Baba Challenge merupakan event yang abadi. Event ini tidak akan berhenti sampai di sini," tulis pihak penyelenggara.

(ma/rocketnews)

 
READNET 88 CONTACT US | Bloggerized by ILHAM BANDERAS - ABOUT US | MORE INFO