Read Net 88 - SEMARANG - Dinas Pertanian Kota Semarang menyiapkan surat edaran (SE) pada seluruh Kecamatan dan Kelurahan di Kota Semarang untuk melakukan sosialisasi terkait serangga tomcat yang saat ini tengah marak.
Di Kota Semarang sendiri sudah ada sejumlah laporan racun serangga yang mengenai manusia. Di Kawasan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, serangan serangga yang juga disebut Semut Semai ini, membuat satu keluarga menderita gatal-gatal.
Sedangkan di kawasan Semarang bagian Utara tepatnya di Kampung Banjar, Petek dan Perumahan Tlogomulyo di Semarang bagian Timur banyak warga menemukan serangga Tomcat ini. Di Tlogomulyo dua warga penghuni Perumahan Tlogomulyo menjadi korban serangga ini.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Ayu Entys mengatakan, surat edaran tersebut dimaksudkan agar masyarakat mengetahui secara pasti. Sebab keberadaan serangga selaku predator hama wereng itu juga menguntungkan petani.
"Serangga ini sudah ada sejak dulu, dan sosialisasi ini untuk memberikan penjelasan bahwa tomcat ini sebenarnya tidak berbahaya," ujarnya.
Banyaknya serangga tomcat yang masuk hingga kerumah-rumah warga disinyalir karena hama wereng sekarang ini sudah berkurang. Hal yang perlu dilakukan masyarakat yakni tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Sosialisasi dilakukan mulai pekan ini, baik terkait hewan jenis dan penanggulangannya jika ada yang terkena cairan serangga tersebut," tambahnya.
Surat edaran ini juga dimaksudkan agar tidak ada salah persepsi di masyarakat yang mengakibatkan keresahan di masyarakat. Sosialisasi ini ungkapnya disosialisasikan di kawasan yang dekat dengan persawahan.
Sementara itu Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Widoyono mengatakan laporan adanya serangga tersebut sudah ada disekitar wilayah Pudak Payung, Bulu Lor dan Sampangan.
"Sebenarnya penanganannya gampang pada orang yang terkena, serangga jangan ditekan jika menempel di kulit, serangga ini tidak menggigit dan kalau menyebabkan alergi basuh saja dengan air. Akan ada penyuluhan keluarga terkait hal ini," jelasnya.
Di Kota Semarang sendiri sudah ada sejumlah laporan racun serangga yang mengenai manusia. Di Kawasan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, serangan serangga yang juga disebut Semut Semai ini, membuat satu keluarga menderita gatal-gatal.
Sedangkan di kawasan Semarang bagian Utara tepatnya di Kampung Banjar, Petek dan Perumahan Tlogomulyo di Semarang bagian Timur banyak warga menemukan serangga Tomcat ini. Di Tlogomulyo dua warga penghuni Perumahan Tlogomulyo menjadi korban serangga ini.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Ayu Entys mengatakan, surat edaran tersebut dimaksudkan agar masyarakat mengetahui secara pasti. Sebab keberadaan serangga selaku predator hama wereng itu juga menguntungkan petani.
"Serangga ini sudah ada sejak dulu, dan sosialisasi ini untuk memberikan penjelasan bahwa tomcat ini sebenarnya tidak berbahaya," ujarnya.
Banyaknya serangga tomcat yang masuk hingga kerumah-rumah warga disinyalir karena hama wereng sekarang ini sudah berkurang. Hal yang perlu dilakukan masyarakat yakni tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Sosialisasi dilakukan mulai pekan ini, baik terkait hewan jenis dan penanggulangannya jika ada yang terkena cairan serangga tersebut," tambahnya.
Surat edaran ini juga dimaksudkan agar tidak ada salah persepsi di masyarakat yang mengakibatkan keresahan di masyarakat. Sosialisasi ini ungkapnya disosialisasikan di kawasan yang dekat dengan persawahan.
Sementara itu Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Widoyono mengatakan laporan adanya serangga tersebut sudah ada disekitar wilayah Pudak Payung, Bulu Lor dan Sampangan.
"Sebenarnya penanganannya gampang pada orang yang terkena, serangga jangan ditekan jika menempel di kulit, serangga ini tidak menggigit dan kalau menyebabkan alergi basuh saja dengan air. Akan ada penyuluhan keluarga terkait hal ini," jelasnya.
(amr)