Read Net 88 -
Kejadian aneh ini (23-08-01) berawal
ketika saya bersama suami memeriksakan anak sulung kami ke sebuah
Rumah Sakit di Bekasi.
Pagi itu tidak ada hal yang aneh ketika kami meninggalkan RS. Dalam
perjalanan pulang, mobil yang dikemudikan oleh suami terasa
normal-normal saja namun 10 menit lepas dari RS, tiba-tiba melalui
pandangan mata batin saya, saya didatangi oleh Anna' anak kedua saya
yang telah meninggal dunia 3,5 tahun yang lalu. Anna terlihat cantik,
lucu dan menggemaskan.
Haru-biru saya dibuatnya. Seluruh kerinduan, rasa bersalah dan emosi
saya bercampur-aduk saat itu. Tak terasa air mata membasahi pipiku. saya
menangis sesenggukan. Terlebih-lebih anak' saya tersebut memberondong
dengan pertanyaan dan pernyataan yang membuat saya merasa bersalah.
Kenapa
papa dan mama lupa sama Anna, kenapa tidak pernah mengirim doa
kepadanya? Serta rajukan dan rengekan khas anak kecil lainnya.
Diciumnya pipi saya berkali-kali. Kemudian perhatiannya beralih ke
papanya, digoncang-goncangkannya bahu papanya yang sedang mengemudi.
Namun karena suami saya belum terbuka mata-bathinnya maka ia kembali ke
saya dan bertanya: Ma.. papa tidak bisa mendengar ya ma? Papa juga tidak
bisa melihat Anna ya ma? Saya mengangguk perlahan. Saya jelaskan hal ini
kepada suami, yang lalu membuatnya merasa bersalah pula karena telah
"melupakannya". Namun dalam benak pikirannya ada banyak pertanyaan yang
perlu segera mendapat penjelasan tentang kehadiran "roh" ini. Anna
adalah anak kedua kami, ia meninggal dunia pada usia 8 bulan di
kandungan. Menurut pengetahuan yang kami dapatkan selama ini, bahwa anak
yang meninggal dalam kandungan roh-nya akan langsung menghadap ke Sang
Pencipta. Tapi kenapa roh anak kami ini masih gentayangan di dunia fana
ini? Apakah karena kami tidak melakukan aqiqah? ataupun selamatan hingga
ia begini? Di mobil dalam perjalanan pulang itu saya dan suami terus
memikirkan kemungkinan penyebab dari semua ini.
Sesampai dirumah anak tersebut maunya nempel terus sama papanya. Suami
saya yang kebetulan hari itu sedang tidak sehat, selalu berbaring
ditempat tidur. "anak" itupun dengan manjanya ikut tiduran memeluk
papanya dengan kepala bersandar di dada papanya, saya hanya
senyum-senyum saja melihatnya. Suami saya bertanya melalui saya kepada
anak kami tersebut mengenai banyak hal seperti: Dimana ia selama ini?
Siapa yang mengasuhnya dari bayi hingga usia 3,5 tahun ini? Mengapa ia
datang ke kami? Dan lain-lain pertanyaan yang intinya adalah untuk
memuaskan rasa penasaran kami.
Rasa penasaran kami membuat kami sepakat untuk pergi ke tempat praktek
Pak Haji Bambang untuk mencari solusi dan penjelasan. Herannya, tiba
saat kami hendak pergi "anak" kami tersebut tidak ingin ikut dengan
alasan takut disuruh pulang oleh Pak Haji Bambang. Ia hanya berpesan
agar jangan pergi lama-lama karena ia hanya punya waktu menginap satu
malam saja, dan besok sudah harus pulang ke tempatnya. Akhirnya saya dan
suami berangkat malam itu ditemani oleh anak kami yang paling kecil,
Sasha.
Seperti biasa kami mendaftarkan diri pada Bu Ika untuk konsultasi.
Sambil menunggu giliran kami ngobrol dengan sesama pasien tentang
pengalaman masing-masing. Pada malam itu teman pasien kami lebih banyak
yang memiliki keluhan non-medis daripada medis. Tiba giliran saya yang
langsung ditangani oleh Pak Haji Bambang.
Setan Pandai Menyaru
Saya utarakan kejadian gaib yang sedang saya alami. Pak Haji pada
prinsipnya mengatakan bahwa kalau benar itu roh anak kami ya disuruh
pulang saja karena toh alamnya sudah berbeda. Namun Pak Haji
menyangsikannya. Kemudian ia meminta segelas air putih, dibacakannya doa
pada air minum itu dan kemudian dimintanya saya minum. Saya minum
seteguk, hampir terloncat saya dari kursi tempat duduk karena mendadak
dihadapan saya ada bayangan nenek sihir dengan topi hitamnya menyeringai
dengan gigi-gigi hitamnya yang tidak beraturan. Saya minum lagi seteguk
serta saya ucek-ucek mata saya untuk memastikan. Tetapi bayangan nenek
sihir tadi tetap saja ada. Pak Haji Bambang senyum-senyum saja melihat
kelakuanku. Kemudian beliau bertanya: "Apa yang kamu lihat?" Saya jawab
apa adanya, kemudian beliau tertawa sambil memberitahu bahwa itulah
wujud sebenarnya dari penampakan roh anak kami. Woow seraaaaam. Itulah
alasannya kenapa ia malam ini mau tidur dengan suamiku. Ternyata makhluk
yang dicurigai sebagai penghuni RS tersebut naksir sama suamiku.
Hiiiiii "Nah, sudah jelaskan? Sambung Pak Haji Bambang, tak perlu
repot-repot, sampai dirumah nanti tangkap, masukin ke telor dan buang".
Itulah tipu daya setan, setan memang pandai menyaru sebagai apa saja.
Mulai sekarang janganlah sampai tertipu lagi.
Menangkap Makhluk Dalam Perjalanan Pulang
Malam itu, yang mendadak baru saya ingat adalah malam jum'at, jam
menunjukkan pukul 23:20, kami pulang dengan hati mantab, bertekad
menangkap setan tukang tipu itu. Suami saya walaupun belum bisa melihat
makhluk gaib, tetapi sensitive terhadap kehadiran dan memiliki kemampuan
untuk menangkapnya. Dengan melewati gang kami jalan pintas menuju
tempat mobil diparkir, tak terasa bulu kudukku meremang berdiri dengan
tebalnya, kupeluk erat Sasha. Tidak sepatah katapun yang saya ucapkan.
Dalam hati saya terus berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah
SWT. Ternyata suamikupun merasakan hal yang sama. Sampai di mobil
kuberitahu suami bawa makhluk yang menyaru sebagai "Anna" telah
menunggu di dalam mobil di kursi tengah. Dengan berpura-pura belum tahu,
kami naiki mobil dan kami jalankan perlahan. Kami berdoa memohon ijin
dan ridlo, serta perlindungan-Nya dengan membuat pagar perlindungan
gaib terhadap diri dan mobil kami. Tak lupa kami mempersiapkan telor
ayam sebagai media penjara/penampung bagi mahkluk tersebut. Setelah
persiapan mantab, saya melirik ke suami yang rupanya telah siap juga.
Dengan hati dag-dig-dug, kupanggil "Anna" supaya ia maju ke depan.
Dengan cepat Anna maju ke depan duduk diantara kami berdua, kuberi tanda
ke pada suamiku agar ia segera menangkap makhluk tersebut. Memasuki
jalan Surabaya, dengan tangan kiri tetap memegang kemudi mobil,
dipakainya tangan kanan untuk menangkapnya. Shiuut kena. Lalu
cepat-cepat dimasukkannya ke dalam telor. Belum sempat aku bernafas
lega, tiba-tiba makhluk tsb loncat keluar dari telor dan kembali duduk
di jok belakang sambil ketawa cikikikan memperlihatkan gigi-giginya yang
hitam dan tak beraturan. Aku tidak menyangka akan terjadi hal yang
demikian, karena pengalaman selama ini makhluk yang berhasil dijebloskan
ke dalam telor tidak pernah bisa lepas begitu saja. Suamiku mengambil
telor tersebut dan disyaratinya sekali lagi untuk memastikan bahwa telor
tersebut telah siap. Ketika mobil kami tertahan lampu merah di Pasar
Rumput, dicobanya lagi menangkapnya. Berhasil ketangkap namun lolos
lagi.
Gagal memenjara makhluk tersebut ke dalam telor untuk kedua kalinya,
kami sepakat untuk menunggu saat yang tepat.
Dzikir dan Do'a Melemahkan kekuatan Setan
Mobil kami mulai memasuki jalan tol, kami terus berdoa kepada Allah SWT
memohon tambahan kekuatan bathin. Untuk menghilangkan kesunyian yang
mencekam, suami menyetel cassette dzikir. Kuperhatikan mahkluk itu
menutupi kedua kupingnya dengan tangan. Rupanya ia tidak ingin mendengar
lantunan puji-pujian, dzikir dan do'a-do'a yang diperdengarkan dari tape
mobil. Lama-kelamaan saking tidak tahannya mendengarkan lagu
puji-pujian tersebut, makhluk itu terlihat berubah-ubah bentuk. Dari
bentuk anak kecil ke bentuk nenek sihir, ke bentuk wanita dengan
gigi-gigi taring yang tajam, kembali ke bentuk anak kecil, begitu
seterusnya. Subhanallah, mengetahui efek dzikir yang demikian hebat
kepada makhluk tersebut, suami menambah volume suara dengan harapan
untuk makin memperlemah kekuatannya.
Jam
00: 15 kami sampai di depan rumah. Khawatir makhluk itu akan kabur,
tanpa keluar dari mobil suami menangkapnya dan berhasil. Makhluk itu
tidak dapat keluar lagi dari dalam telor. Alhamdullilahirobbil alamin.
Didalam telor makhluk tersebut memperlihatkan bentuk aslinya, seorang
wanita muda yang sangat cantik, tengah menangis sambil memegangi
perutnya yang hamil. Ia meninggal beberapa tahun yang lalu pada saat
melahirkan, dengan membawa kekecewaan yang dalam karena perilaku
suaminya. Ia meninggal dengan tidak iklhas. Astaghfirullah..
Rupanya tertangkapnya roh penasaran tersebut bukan merupakan akhir dari
cerita kami malam itu. Kami masih harus berjuang menangkapi belasan
makhluk halus yang beraneka bentuk, temen-temen dari roh penasaran tadi,
yang gentayangan di rumah kami, hingga pukul 02.30 dini hari. Melelahkan
dan mendebarkan seperti sedang bermain film Poltergeist. (BET).