Dilansir dari Time, Charles menyampaikan hal ini pada sebuah siaran televisi di Inggris, Wild Carpathia. Dia mengatakan, berdasarkan nasab keluarga kerajaan, Vlad si Pembantai terhubung dengan nenek moyangnya, Ratu Mary.
Atas dasar hubungan nasab inilah, Charles membeli rumah di wilayah hutan Transylvania. Dia bersama pemerintah setempat berupaya melestarikan wilayah yang disebutnya sebagai harta karun Rumania tersebut.
"Transylvania mengajarkan kita banyak. Ini adalah sudut terakhir di Eropa yang masih asri. Kita harus mempelajarinya sebelum terlambat," kata Charles.
Menurut pembawa acara tersebut di Daily Mail, Charlie Ottley, Charles terlihat bangga memiliki keturunan seorang pembantai. Walaupun, seharusnya tidak ada yang perlu dibanggakan.
Nama Vlad diganti menjadi Drakula, vampir penghisap darah, dalam novel besutan Bram Stoker tahun 1857 bukan tanpa alasan. Ketika berusaha menguasai Eropa pada abad ke-15, Vlad membantai 80.000 orang. Kepala korbannya dipajang diujung tongkat, memenuhi seluruh purinya.