Read Net 88 - GUNUNGKIDUL -YOGYAKARTA Kasus video mesum yang melibatkan beberapa pelajar di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, berbuntut panjang. Tiga pelajar sebuah SMA negeri mengaku diminta mengundurkan diri dari sekolah.
“Hal ini yang membuat kami selaku orangtua kaget,” ujar seorang wali murid.
Dia mengaku sudah beberapa kali didatangi guru yang ditugaskan sekolah. Mereka meminta agar anaknya yang diduga melakukan pesta seks itu mengundurkan diri.
"Kebijakan itulah yang menurut pemahaman kami sama dengan upaya mengeluarkan anak dari sekolah secara sepihak. Karena itu kami berharap Bupati Gunungkidul turun tangan,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Gunungkidul Badingah, melalui Kabag Humas dan Protokoler, Aziz Saleh, menyatakan akan melakukan klarifikasi ke lapangan.
Pemkab sudah menerima laporan terkait penuntasan masalah tersebut melalui Kadisdikpora. Tindakan pembinaan secara persuasif dan edukatif dengan tidak mengeluarkan dari sekolah dinilai sudah tepat. “Kami akan mengklarifikasi di lapangan, baru akan menentukan jika sudah ada hasilnya,” ungkap Aziz.
Ilustrasi video mesum (Dok: Sindo TV)
Tiga orangtua siswa melaporkan tindakan pihak sekolah tersebut ke Bupati Gunungkidul, Badingah.Seorang wali murid mengaku bingung dengan kebijakan sekolah. Pasalnya sikap sekolah tersebut berbeda dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul yang akan menyelesaikan masalah ini dengan tidak mengeluarkan siswa.
“Hal ini yang membuat kami selaku orangtua kaget,” ujar seorang wali murid.
Dia mengaku sudah beberapa kali didatangi guru yang ditugaskan sekolah. Mereka meminta agar anaknya yang diduga melakukan pesta seks itu mengundurkan diri.
"Kebijakan itulah yang menurut pemahaman kami sama dengan upaya mengeluarkan anak dari sekolah secara sepihak. Karena itu kami berharap Bupati Gunungkidul turun tangan,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Gunungkidul Badingah, melalui Kabag Humas dan Protokoler, Aziz Saleh, menyatakan akan melakukan klarifikasi ke lapangan.
Pemkab sudah menerima laporan terkait penuntasan masalah tersebut melalui Kadisdikpora. Tindakan pembinaan secara persuasif dan edukatif dengan tidak mengeluarkan dari sekolah dinilai sudah tepat. “Kami akan mengklarifikasi di lapangan, baru akan menentukan jika sudah ada hasilnya,” ungkap Aziz.